Advertorial

Geger Wanita Hamil 9 Bulan Tiba-tiba Janinnya Hilang: Ada Penjelasan Medis dan Beberapa Tanda Kehamilan Palsu

Intisari Online
,
Tatik Ariyani

Tim Redaksi

Warga di Muaraenim, Sumatera Selatan dibuat geger dengan hilangnya janin berusia 9 bulan dari rahim seorang perempuan
Warga di Muaraenim, Sumatera Selatan dibuat geger dengan hilangnya janin berusia 9 bulan dari rahim seorang perempuan

Intisari-Online.com -Seorang perempuan bernama Devi (22) histeris ketika mendapati perutnya tiba-tiba kempis pada Jumat (18/1/2019) saat terbangun dari tidur.

Padahal, ia sedang hamil anak kedua dan usia kehamilannya sudah memasuki usia 9 bulan.

Artinya, tak berapa lama lagi seharusnya Devi melahirkan.

Namun, entah apa yang terjadi janin yang semula ada di rahimnya tiba-tiba hilang begitu saja.

Baca Juga : Bedanya Kehamilan di Usia 20-an, 30-an, dan 40-an, Mana yang Paling Baik dan Mana yang Paling Berbahaya?

Hal ini tentu saja membuatDevi syok dan tertekan.

Sang suami, Candra lantas memberitahu orangtua serta adik Devi mengenai kondisi sang istri.

Tak berapa lama, kabar ini menyebar danmembuat geger warga sekitar rumah kontrakan mereka di Desa Cinta Kasih, Kecamatan Belimbing, Kabupaten Muaraenim, Sumatera Selatan.

Warga berbondong-bondong mendatangi rumah Devi dan Candra untuk menyaksikan sendiri kondisi Devi.

Baca Juga : Meneguk Satu Gelas Minuman Beralkohol Ternyata Akan Berdampak Seperti Ini Bagi Tubuh

Adik Devi yang bernama Rio (20) pun sama terkejutnya dengan sang kakak.

"Semalam saya nginap di rumah Mamang (paman), Kemarin siang sebelum saya pamit nginap di rumah mamang semua masih normal, saya masih sempat bertemu dengan Devi dengan perutnya yang besar, saya pamit sama dia karena mau nginap di rumah paman yang sedang sakit," ujarnya dilansir dari Tribun Sulsel.

Rio mendadak syok ketika mendengar kabar dari sang kakak ipar bahwa perut Devi tiba-tiba kempis.

"Saya rasanya tak percaya, perut Devi yang semula besar tiba-tiba rata, dan saya kasian melihat keadaannya, ia begitu tertekan setelah mengalami hal tersebut," katanya.

Baca Juga : Peringatan bagi Pendaki Gunung, Jangan Kunjungi 9 Gunung di Indonesia ini pada Januari 2019!

Para tetangga pun memberikan pengakuan yang sama.

Mereka menyaksikan sendiri bagaimana perut Devi memang besar dan seringkali ikut mengelus-elus perutnya.

"Sayapun sering megang perut Devi yang membesar dan merasakan bayinya bergerak, namun tadi saya juga syok saat melihat perutnya tiba-tiba kempis.

Padahal kalau tidak salah perkiraan, bulan ini devi akan melahirkan, dan dia sudah menyiapkan semua perlengkapan untuk bayinya," ungkap Herlina (40), seorang tetangga.

Baca Juga : Cegah Obesitas Sedini Mungkin dengan Konsumsi Makanan Sehat Ini

Kejadian serupaternyata juga pernah menimpa seorang perempuan di Blitar, Jawa Timur.

Pemilik akun Facebook Bundane Rifki Rafli mengaku sudah hamil 7 bulan namun janinnya tiba-tiba hilang.

Pengakuan ini terdapat dalam postingan yang diunggahnya tanggal 1 Maret 2018.

Peristiwa seperti ini biasanya akan dikaitkan dengan hal mistis, padahal bisa dijelaskan secara medis lo.

Baca Juga : Termasuk Minum Air Keran, Ini 7 Kebiasaan Unik Warga Amerika Serikat

Dalam dunia kedokteran, kondisi yang dialami Devibisa karena kehamilan palsu ataupseudocyesis, hamil kosong ataublighted ovum, serta hamil anggur.

Kehamilan palsu merupakan suatukondisi dimana wanita yang yakin bahwa dirinya sedang hamil, padahal nyatanya tidak.

Kehamilan palsumembuat wanita umumnya mengalami tanda-tanda atau gejala layaknya seperti wanita hamil, mulai dari mengalami gangguan menstruasi hingga perut yang membesar.

Namun, setelah dilakukan pemeriksaan ke dokter, tidak ada janin di dalam kandungan.

Baca Juga : Kutub Magnet Bumi Bergeser, GPS di Ponsel Bisa Terpengaruhi

Hal tersebut tentu sangat mengecewakan terlebih lagi bagi pasangan yang sangat ingin memiliki anak.

Berikutbeberapa tanda jika Anda mengalami kehamilan palsu:

- Mengalami gangguan siklus menstruasi

- Perut membesar layaknya wanita hamil

- Mengalami pembesaran pada beberapa bagian tubuh, seperti payudara, perubahan pada puting dan bahkan dapat memproduksi ASI

- Merasakan adanya gerakan janin

- Mengalami mual muntah atau morning sickness

Keluhan seperti ini bisa berlangsung selama beberapa minggu bahkan bertahun-tahun.

Hingga saat ini belum diketahui dengan pasti apa penyebab terjadinya kehamilan palsu.

Akan tetapi,salah satu faktor yang diduga sebagai penyebab utamanya adalah faktor psikologis.

Semua terjadi saat seorang wanita memiliki keinginan yang sangat kuat untuk hamil, maka akan timbul beberapa tanda kehamilan seperti yang disebutkan di atas.

Hal tersebut terjadi karena otak salah menginterpretasikan sinyal tersebut sebagai sebuah kehamilan dan memicu terjadinya pelepasan hormon, yaitu hormon prolaktin dan estrogen yang menyebabkan terjadinya gejala kehamilan sesungguhnya.

Hamil kosong ataublighted ovummerupakan kondisi dimana kantung rahim untuk bertumbuh janin memang terlihat namun janinnya tidak berkembang.

Pada kondisi ini, perempuan merasakan gejala kehamilan tetapi tak ada janin di dalam rahim.

Jadi, Anda akan mengalami telat haid, payudara mengeras, merasakan mual-muntah (morning sickness) yang umum terjadi pada trimester awal kehamilan.

Selain itu, hasiltest packdan laboratorium juga menunjukkan positif hamil!

Kehamilan kosong pernah dialami oleh Stella Cornelia, mantan anggota JKT48 yang telah dipersunting Fendy Chow.

Sedangkan hamil anggur adalah kehamilan abnormal berupa pertumbuhan yang berlebih dari sel-sel plasenta atau ari-ari yang berbentuk gelembung-gelembung seperti buah anggur.

Di Indonesia angkanya cukup banyak yakni 1 dari 40-400 kehamilan.

Hamil anggur tidak bisa dibiarkan begitu saja, harus segera mendapat tindakan.

Hamil anggur merupakan kehamilan bersifat abnormal sehingga harus segera dikeluarkan dari kandungan. (Kunthi Kristyani)

Artikel ini pernah tayang di Nakita.id dengan judul "Buat Geger Warga, Perut Perempuan Hamil 9 Bulan di Sumatera Selatan Tiba-tiba Kempis dan Janinnya Hilang"

Baca Juga : Cara Mudah Turunkan Berat Badan Tanpa Olahraga, Yaitu Bangun Tidur Lebih Pagi, Ini Penjelasannya

Artikel Terkait