Tentu saja ada strategi yang diluncurkan untuk menggaet pemilih.
Adanya ledakan demografi tampaknya juga berpengaruh pada cara kedua kubu menyikapi isu ekonomi. Utamanya, menyikapi generasi milenial sebagai pasar pemilih yang mencapai 40% suara.
“Pasangan (kubu) Jokowi, terutama dua (atau) tiga tahun terakhir lebih banyak menggunakan program-program pengembangan start-up digital atau industri kreatif,” kata Arya. Sementara itu, pasangan lawannya, Prabowo – Sandiaga, lebih banyak merapat kepada isu-isu wirausaha. (nat)
Baca Juga : Benarkah Pemilu di Korea Utara Lebih Demokratis Dibanding Indonesia? (2)
Source | : | Majalah Intisari Januari 2019 |
Penulis | : | Natalia Mandiriani |
Editor | : | Ade S |
KOMENTAR