Advertorial
Intisari-Online.com - Sebuah studi menemukan bahwa makan satu telur sehari dapat menurunkan risiko diabetes tipe 2.
Temuan-temuan dari sebuah studi dari sebuah universitas di Finlandia menambahkan: apakah telur baik atau buruk untuk diabetes?
Penelitian telah terbagi menjadi dua arah, tetapi laporan kntroversial ini mengatakan bahwa, ketika datang pencegahan risiko diabetes, telur adalah hal yang baik.
Pengujian dilakukan pada pria, dan mereka menemukan bahwaorang yang makan telur setiap hari memiliki profil lipid tertentu dalam darah mereka yang umum di antara pria yang tidak pernah menderita penyakit ini.
Baca Juga : 13 Metode Diet untuk Turunkan Berat Badan yang Diyakini akan Populer pada 2019, Mana yang akan Anda Pilih?
Makanansangat penting bagi penderita diabetes tipe 1 dan tipe 2.
Orang dengan diabetes tipe 1 tidak dapat memproduksi insulin yang penting untuk mengatur glukosa dalam tubuh.
Sedang orang dengan diabetes tipe 2tidak menghasilkan cukup atau tidak merespon dengan baik terhadap insulin, artinya mereka memiliki regulasi glukosa yang lebih buruk.
Telur serba guna dan bergizi, tetapi sekaligus teka-teki utama bagi para peneliti diabetes.
Kelebihan
American DiabetesAssociation merekomendasikan agar penderita diabetes memakan telur.
Setiap telur mengandung sekitar 0,5 gram karbohidrat, yang secara teori menjaga kadar gula darah.
Telur kaya akan kalium, yang baik untuk jantung dengan menjaga kadar natrium tetap terjaga, dan biotin, yang baik untuk produksi insulin.
Telur juga rendah kalori dan serbaguna untuk dimasukkan ke dalam makanan.
Baca Juga : Inilah 5 Kesalahan Saat Bangun Pagi yang Sering Dilakukan, Sangat Merugikan!
Kekurangan
Telur mengandung 187 mg kolesterol, dan pedoman resmi merekomendasikan agar penderita diabetes membatasi batas kolesterol hariannya sebesar 200 mg.
Ada juga buktibahwa konsumsi telur yang banyak meningkatkan risiko diabetes untuk orang yang tidak mengidapnya.
Telur juga tinggi protein (sekitar tujuh gram per telur).Konsumsi terlalu banyak protein dan tubuh mengubahnya menjadi glukosa.
Bahkan, dalam studi baru yang mendukung konsumsi telur, mereka menemukan bahwa beberapa partisipan memiliki senyawa biokimia tertentu dalam darah mereka yangmeningkatkanrisiko penyakit.
Lalu harus bagaimana?
Para penulis studi baru oleh University of East Finland, yang diterbitkan dalam jurnal Molecular Nutrition and Food Research, mengatakan itu masih belum jelas.
Tapi, pada akhirnya, telur memang menawarkan beberapa manfaat perlindungan dalam jumlah sedang.
Kesimpulan mereka adalah dengan mengonsumsi satu telur sehari.
"Meskipun masih terlalu dini untuk menarik kesimpulan kausal, kami sekarang memiliki beberapa petunjuk tentang senyawa terkait telur tertentu yang mungkin memiliki peran dalam pengembangan diabetes tipe 2," kata penulis utama studi tersebut, Stefania Noerman.
Investigasi lebih lanjut dengan model sel dan studi intervensi pada manusia yang menggunakan teknik modern, seperti metabolisme, diperlukan untuk memahami mekanisme di balik efek fisiologis dari asupan telur.
Pedoman saat ini mengatakan tiga telur seminggu cukup sehat dan tidak akanmerugikan kesehatan Anda.
Jika Anda menderita diabetes, pertimbangkan untukmengonsumsi telur rebus untuk memotong lemak lain seperti minyak atau mentega.
Pertimbangkan untuk hanya menggunakan putih, karena sebagian besar kolesterol telur ada di kuning telur.