Termasuk, pisang yang belum matang mereka rebus supaya bisa dimakan.
Otoritas setelmpat juga telah mengirimkan bantuan medis dan berusaha mengatasi permasalahan yang ada.
Namun, sayang akses untuk mencapai kamp pengungsian tersebut cukup sulit dijangkau.
Maskan dan Ruminah sendiri memutuskan untuk tinggal di sana untuk sementara waktu, sampai ancaman meletusnya Anak Krakatau yang memicu tsunami tidak ada.
"Petir di sekitar gunung berapi semakin buruk," kata Maskah.
"Di sini dingin dan berangin, tapi kami tidak ingin pulang. Kami takut laut," Maskah menambahkan.
Source | : | Al Jazeera |
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Ade Sulaeman |
KOMENTAR