Tsunami lantas memporak-porandakan rumah mereka yang terletak di pinggir pantai.
Ia dan putri bungsunya kembali terseret gelombang dan tertimpa teruntuhan rumah mereka yang terbuat dari geribik.
Sunenti dan putri bungsunya yang masih berusia 1 bulan pun terperangkap dibawah reruntuhan rumahnya selam 11 jam.
Ia baru berhasil diselamatkan warga pada Minggu, 23 Desember 2018 pagi, sekitar pukul 08.00 wib.
"Saya sempat terendam air. Tapi saya terus berusaha memegang anak saya yang bayi jangan sampai terlepas. Meski saya tertimpa rumah yang roboh," terangnya.
Selama terperangkap di reruntuhan rumahnya, Nenti tidak henti-hentinya memanjatkan doa meminta pertolongan agar ia dan putri bungsunya yang masih berusia 1 bulan bisa selamat.
Source | : | Tribunlampung.co.id |
Penulis | : | Intisari Online |
Editor | : | Ade Sulaeman |
KOMENTAR