Advertorial
Intisari-Online.com - Kurang lebihsebulan yang lalu, Louisa Vesterager Jespersen memposting di Facebook dan meminta teman-teman untuk saran perjalanannya ke Maroko.
Louisa (24), sedang melakukan perjalanan ke Pegunungan Atlas bersama temannya Maren Ueland (28), untuk "liburan pribadi selama sebulan", keduanya berasal dari Denmark dan Norwegia.
Dia menulis status pada tanggal 21 November, "Sahabat-sahabatku, aku akan pergi ke Maroko pada bulan Desember. Apa ada di antara kalian atau teman-teman pendaki yang tahu sesuatu tentang Gunung Toubkal?"
Namun pada Senin, pasangan itu ditemukan di desa wisata Imlil dengan leher mereka sudah dipotong setelah apa yang diyakini sebagai serangan teroris.
Baca Juga : Cerita Sedih Bocah Berbaju Lionel Messi, Sempat Viral Kini Nyawanya Terancam Diburu Kelompok Teroris Taliban
Tiga pria dikatakan berkemah dengan tenda di samping mereka sebelum melarikan diri pada jam-jam awal pagi, sebelum dua wanita ditemukan tewas.
Mayat keduanya ditemukan pada tanggal 17 Desember 2018 dengan "tanda-tanda kekerasan di leher" yang "disebabkan oleh alat pemotong".
Status Facebook Louisa kini telah menarik banyak perhatian, dengan 25.000 komentarmenyatakan belasungkawa.
Ibunya mengirimkan pesan emosional kepada Maren di halaman Facebooknya dengan hari ulang tahunnya dan tanggal ia meninggal, bersama dengan foto dirinya dan anjing besar peliharaannya.
Baca Juga : Ayah Ini Dituduh sebagai Teroris Neo-Nazi Setelah Berpose Bersama Anaknya dengan Topeng Ku Klux Klan
"Teman terbaik" dan juga mantan pacar Louisa, Glen Martin, mengirimstatus Facebook yang juga memilukan untuk menghormati Louisa.
Dia menulis, "Lulu yang luar biasa, lucu, penuh energi, sukacita, inklusif, peduli dan bijaksana."
"Ini hanya beberapa dari banyak kualitas luar biasamu."
Otoritas Denmark mengatakan ISIS mungkin bertanggung jawab atas pembunuhan itu.
Rekaman video eksekusi kejam itu telah beredar di media sosial.
Baca Juga : Serangan Teroris di Parade Militer Iran, Dilaporkan 29 Tewas dan 70 Lainnya Terluka
Dalam video yang tersebar dan khas gaya video ISIS, para pelaku menyatakan pembunuhan itu pembalasan atas serangan pasukan koalisi internasional ke Kota Hajin, Suriah.
Aparat keamanan Maroko bergerak cepat, dan berhasil mengendus perjalanan sejumlah tersangka.
Seorang pedagang di stasiun bus di Marakesh melapor melihat sejumlah orang membawa pisau besar saat mereka hendak membeli air minum.
Bus yang membawa ketiga tersangka dikepung, dan ketiganya langsung diciduk tanpa perlawanan.
Bus itu tadinya hendak menuju kota pesisir Agadir di Maroko selatan, setelah meninggalkan kota Azilal di utara.(Intisari/Adrie P. Saputra)