Periset dari Harvard School of Public Health pernah meneliti efek jangka panjang dari konsumsi ramen di Korea Selatan, di mana ramen menjadi makanan pokok utama.
Hasilnya, mereka menemukan peserta riset, terutama wanita, yang makan mi instan setidaknya dua kali seminggu memiliki risiko 68 persen lebih tinggi untuk mengalami sindrom metabolik.
Sindrom metabolik merupakan kombinasi gejala yang meningkatkan risiko diabetes dan penyakit jantung.
Namun, sesekali makan mi instan tak akan menyebabkan masalah bagi kesehatan, sama halnya dengan makanan olahan lainnya.
Tapi, demi kesehatan perut dan jantung, sebaiknya jangan terlalu banyak mengonsumsinya. (Ariska Puspita Anggraini)
(Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kenali, Efek Negatif Kebanyakan Makan Mi Instan")
Baca Juga : Masak Seperti Dalam Iklan, Salah Satu Cara Terbaik Bikin Mi Instan Tetap Aman untuk Dikonsumsi
Penulis | : | Intisari Online |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR