Advertorial
Intisari-Online.com - Pesta Durian 2018 di Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, dimulai setelah mulai masuk musim panen.
Penggemar buah durian bisa bebas memilih durian yang disukai.
Salah satu tanda mulai musim durian adalah banyaknya penjual yang menjajakan barang dagangannya di jalur Pantura Kabupaten Probolinggo dalam dua hari terakhir.
Para pedagang durian menjajakan buahnya di pinggir jalan di atas mobil pikap.
Baca Juga : Sriwijaya Air Diprotes Karena Memuat Durian, Bolehkah Durian Dibawa ke Dalam Pesawat?
Yang paling banyak menjadi lokasi pangkalan penjual duren adalah Stadion Gelora Merdeka di Kecamatan Kraksaan.
Selain itu, durian juga dijual di Pasar Buah Semampir di Kecamatan Kraksaan yang juga berada di jalur pantura.
Para pedagang durian tersebut berasal dari daerah yang beragam, baik dari Kabupaten Probolinggo maupun luar kota.
Di Pasar Buah Semampir di Kecamatan Kraksaan, para pedagang menyiapkan aneka jenis durian mulai durian sikasur, simas, montong, mentega dan durian lokal.
Baca Juga : Viral Penumpang Tolak Naik Pesawat karena Angkut Durian: Mengapa Bau Durian Bisa Begitu Menyengat?
Menurut Sa'dullah, pedagang di pasar buah, durian lokal yang berasal dari Kecamatan Tiris, Krucil, dan Lumbang, juga menjadi buruan penikmat durian.
"Sebab rasanya tak kalah dengan duren dari luar daerah," katanya pada Jumat (30/11/2018) sore.
Adapun harga buah durian baik di Stadion Gelora Merdeka dengan di pasar buah tidak jauh berbeda.
"Durian ukuran kecil dihargai Rp 15.000 sampai Rp 20.000. Yang sedang, bisa Rp 30.000 sampai Rp 50.000. Yang besar Rp 100.000 sampai Rp 150.000, tergantung rasa, jenis dan ukuran buah duriannya," tuturnya.
Baca Juga : Rayakan Ulangtahun Pernikahan, Pasangan Ini Bagi-bagi 2.200 Kg Durian Selama 2 Hari!
Sementara itu, banyak pembeli yang makan durian di tempat.
Alasannya mereka bisa langsung mengembalikan durian tersebut kepada penjual dan meminta gantinya kalau tidak masak saat dibuka.
"Itu sebabnya kami beli sekaligus dibuka dan dimakan di tempat."
"Soalnya penjualnya sportif. Tapi ada juga sih penjual yang tidak sportif. Setelah dibuka ternyata mentah, eh penjualnya cuek enggak mau mengganti durian. Ya penjual kayak itu kami ingat dan tidak kami beli lagi duriannya," kata Ismail, pembeli durian di depan Stadion Kraksaan.
Baca Juga : Durian di Malaysia Dijual Hanya Dengan Harga Rp3500 per Kilogram, Bikin Ngiri Aja!
Emi Sulastri, pembeli lainnya, kerap menghabiskan uangnya jika musim durian tiba. Dia menyarankan beli durian dan makan di tenpat. "
"Enakan makan di tempat. Kalau duriannya busuk atau mentah, bisa ditukar duriannya," tukasnya.
Kabupaten Probolinggo sendiri memiliki sejumlah kecamatan yang menghasilkan durian.
Di kecamatan tersebut, ada ratusan bahkan ribuan pohon durian yang saat ini sudah dipanen oleh pemiliknya di pinggir jalan dan pasar buah. Kasi Diskominfo Wahyu Hidayat menjelaskan, dari data Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Probolinggo, pada 2017 ada 8 kecamatan yang membudidayakan pohon durian.
Baca Juga : Demi Misi Super Rahasia di GAM, Sersan Badri Rela Jadi Pedagang Buah Durian
Kedelapan kecamatan itu adalah Krucil, Tiris, Lumbang, Gading, Sukapura, Pakuniran, Banyuanyar, dan Besuk.
Kecamatan Krucil menempati peringkat pertama sebanyak 675 ton buah durian yang dihasilkan dari 37.861 pohon.
Kemudian secara berurutan disusul Tiris 448 ton dengan 37.326 pohon, Lumbang 122 ton dengan 836 pohon.
Ada juga Kecamatan Gading sebanyak 27 ton dengan 1.790 pohon, Sukapura 11 ton dengan 750 pohon, Pakuniran 8 ton dengan 640 pohon, Banyuanyar 2 ton dengan 16 pohon, dan Kecamatan Besuk 1 ton dengan 13 pohon.
Total, menghasilkan 1.294 ton buah durian sepanjang tahun 2017.(Ahmad Faisol)