Advertorial

Kemacetan Tol Jakarta-Cikampek Kian Parah, Pemerintah Terpaksa Hentikan Proyek Kereta Cepat dan LRT Jabodetabek

Intisari Online
,
Ade Sulaeman

Tim Redaksi

Kementerian Perhubungan resmi menghentikan sementara pengerjaan proyek Kereta Cepat dan LRT Jabodetabek di ruas tol Jakarta-Cikampek.
Kementerian Perhubungan resmi menghentikan sementara pengerjaan proyek Kereta Cepat dan LRT Jabodetabek di ruas tol Jakarta-Cikampek.

Intisari-Online.com -Kementerian Perhubungan resmi menghentikan sementara pengerjaan proyek Kereta Cepat dan LRT Jabodetabek di ruas tol Jakarta-Cikampek.

Alasannya karena kemacetan di ruas tol Jakarta-Cikampek memang semakin parah lantaran ada tiga pengerjaan proyek infrastruktur sekaligus.

Usai mengadakan rapat penanganan kemacetan Tol Japek, Rabu (20/11), di Bekasi Timur, Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan akan mengambil langkah kebijakan.

Langkah yang dimaksud adalah menghentikan sementara dua pekerjaan proyek infrastruktur yaitu pembangunan jalur kereta cepat Jakarta Bandung oleh Kereta Cepat Indonesia China dan proyek pembangunan LRT Jabodebek di ruas tol Japek KM 11 s.d 17 yang merupakan titik terpadat terjadinya kemacetan.

Baca Juga : Dilempar Batu Besar Dari Jembatan di Tol Jakarta Cikampek Pengemudi Calya Tewas Mengenaskan

Adanya beberapa pembangunan Proyek Strategis Nasional di lintas Tol Jakarta-Cikampek seperti : pembangunan tol layang (elevated) Jakarta-Cikampek, Kereta Api Cepat Jakarta-Bandung, dan LRT Jabodebek, berdampak pada meningkatnya kemacetan lalu-lintas di jalan tol tersebut.

“Kita akan minta LRT dan KCIC (kereta cepat) tidak dulu berkonstruksi di daerah kilometer 11 sampai kilometer 17. Jadi sementara ini tidak ada kegiatan di sana. Selain itu, kami juga akan mengevaluasi kegiatan Waskita Karya interchange di kilometer 24,” kata Menhub, Selasa (20/11).

Menhub meminta penghentian pekerjaan proyek ini dilakukan dalam beberapa bulan ke depan atau jika dimungkinkan hingga jelang Lebaran tahun depan.

Lalu kepada pekerja proyek kereta cepat dan LRT untuk memindahkan pekerjaan di lokasi lain terlebih dahulu dan akan lebih mengutamakan pengerjaan tol Jakarta-Cikampek elevated yang saat ini progresnya telah mencapai 57,5%.

Baca Juga : Bukannya Duduk Manis, Ratusan Penumpang Malah Jalan di Atas Rel Karena LRT Palembang Mogok Lagi

“Konstruksi kita akan hitung lagi kalau saya lihat paling tidak 3-4 bulan, untuk itu yang kita kasih prioritas proyek tol elevated, ” ungkapnya.

Dia juga meminta kepada PT Jasa Marga sebagai penanggungjawab pekerjaan proyek tol Jakarta-Cikampek elevated benar-benar menyusun rencana agar supaya pekerjaan ini tidak mengganggu lalu lintas.

Direktur Utama PT Jasa Marga Desi Arryani menyebut target penyelesaian pengerjaan proyek tol Jakarta-Cikampek elevated sangat ketat. Hal ini dikarenakan tol Trans Jawa tidak lama lagi akan segera dioperasikan.

Baca Juga : Haramain, Kereta Cepat Penghubung Dua Kota Suci yang Baru Saja Diresmikan Raja Salman

“Tidak lama lagi trans jawa akan beroperasi tetapi ditahan di Jakarta-Cikampek karena Jakarta-Cikampek belum selesai,” ujar Desi.

"Oleh karena itu manfaatnya masih kurang optimal, sehingga dari Jakarta ke Surabaya itu masih tersendat hanya di Jakarta-Cikampek. Untuk itu kita ingin memaksimalkan supaya Trans Jawa ini bisa betul-betul bermanfaat optimal."

Lanjutnya Desi mengimbau kepada masyarakat yang hendak melalui ruas tol Jakarta-Cikampek agar melakukan perjalanan pada siang hari.

Hal ini mengingat window time (waktu) pengerjaan proyek di ruas tol tersebut adalah pada pukul 22.00 - 06.00 WIB.

Baca Juga : Kereta Cepat Tanpa Awak Ini Siap Beroperasi di Bandara Soekarno-Hatta Agustus Nanti

Ganjil Genap diperpanjang

Selain menghentikan proyek pemerintah, beberapa upaya lain yang akan dilakukan untuk meningkatkan kelancaran dan kecepatan di ruas tol japek, seperti dijelaskan Menhub yaitu usulan untuk memperpanjang penerapan ganjil-genap dan pembatasan angkutan barang lebih panjang dari yang semula dari pukul 06.00 s.d 09.00 WIB, menjadi pukul 05.00 s.d 10.00 WIB di sejumlah gerbang tol arah Jakarta agar lebih berdampak pada kelancaran lalu lintas di tol Japek.

Terkait kebijakan ganjil-genap, Sekretaris Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Hindro Surahmat menjelaskan pihaknya tengah melakukan sosialisasi pemberlakuan ganjil-genap di Gerbang Tol (GT) Tambun hingga akhir November, sebelum sepenuhnya diberlakukan.

Hindro mengatakan, BPTJ menyiapkan sejumlah angkutan massal yaitu bus premium, sebagai transportasi pilihan selain kendaraan pribadi bagi masyarakat yang ingin menuju ke arah Jakarta.

Kebijakan ini sejalan dengan tiga paket kebijakan yang telah berlaku sebelumnya di GT Bekasi Barat dan GT Bekasi Timur sejak Maret 2018 lalu, yaitu kebijakan ganjil-genap di pintu tol, pembatasan jam operasional angkutan barang golongan III, IV dan V, serta pemberlakuan lajur khusus angkutan bus di tol yang berlaku setiap Senin s/d Jum’at pukul 06.00 – 09.00 WIB kecuali hari libur nasional.

Selain penerapan ganjil-genap dan pembatasan angkutan barang, upaya lain yang akan dilakukan yaitu menindak tegas kendaraan truk yang over dimensi dan over loading (ODOL).

Turut hadir dalam pertemuan tersebut Kepala Badan Pengelola Jalan Tol (BPJT) Herry Trisaputra Zuna, perwakilan dari Korlantas Polri, dan Dinas Perhubungan Kota Bekasi.

(Azis Husaini)

Artikel ini sudah tayang di Kontan.co.id dengan judul "Menhub hentikan proyek Kereta Cepat dan LRT Jabodetabek, kenapa?".

Baca Juga : Ibu Muda Cantik yang Bekerja Sebagai Pemburu Hantu Ini Melahirkan di Jalan Tol Setelah Kontraksi Mengerikan