Advertorial
Intisari-Online.com – Ketika pasangan yang menikah bertengkar, suami mungkin lebih menderita daripada istri mereka.
Setidaknya itu menurut sebuah penelitian baru, yang menemukan bahwa konflik memiliki dampak negatif yang lebih besar pada kesehatan pria daripada pada wanita.
Untuk penelitian ini, yang dipresentasikan pada konferensi 2018 International Association for Relationship Research (IARR), para peneliti mengikuti 183 pengantin baru selama 16 tahun pertama pernikahan mereka.
Saat menikah, usia rata-rata para suami adalah 26 tahun dan usia rata-rata istri adalah 24 tahun.
Baca Juga : Ngeri, Pasangan Suami Istri Ini Bunuh 20 Perempuan, Memutilasinya, Lalu Menjual Potongan Tubuh Korbannya
Mereka melihat apakah pertengkaran tentang beberapa topik seperti anak-anak, uang, mertua, dan kegiatan rekreasi, memiliki implikasi kesehatna untuk istri dan suami.
Ternyata, konflik lebih berpengaruh pada kesehatan suami daripada kesehatan istri, jelas Rosie Shrout, peneliti, pada Livestrong.
Untuk mengevaluasi kesehatan peserta, pasangan itu diminta menjawab pertanyaan apakah kesehatan mereka mengganggu pekerjaan mereka, jika mereka mengalami kesulitan tidur dan terganggu oleh sakit kepala.
Lalu, para peneliti menemukan bahwa suami yang tidak sependapat dengan istri mereka pada beberapa topik memiliki skor kesehatan yang lebih rendah dibandingkan dengan suami yang tidak sependapat dengan istri dengan topik yang lebih sedikit.
Baca Juga : Generasi Milenial Lebih Suka Berkencan dengan Pasangan yang Jauh Lebih Tua, Kenapa?
Namun bagi istri, kesehatan mereka tidak terkait dengan sejumlah topik perselisihan.
Penelitian sebelumnya juga menunjukkan bahwa konflik perkawinan memicu pelepasan hormon stres yang mempengaruhi sistem kekebalan tubuh, jantung, dan banyak lagi.
Mungkin sejumlah topik ketidaksepakatan pada pasangan suami-istri tidak berdampak bagi perempuan, tetapi bagaimana konflik itu diselesaikan.
Jika pasangan bersikap defensif atau bermusuhan selama konflik, kita mungkin akan melihat lebih banyak konsekuensi kesehatan pada wanita.
Baca Juga : Pasangan Baru Menikah Harus Menghindari Kesalahan Ini, Jangan Lupa
Sistem pendukung utama pria cenderung pada pasangannya, sedangkan wanita biasanya memiliki jaringan dukungan sosial dan emosional yang lebih luas. Jelas terapis pernikahan dan keluarga, Jamie Welsh, kepada Livestrong.
Jadi ketika pasangan tidak setuju, laki-laki akhirnya sendiri. Sementara yang wanita mungkin berpaling kepada teman dan keluarga untuk membantu memproses emosi mereka dan mengurangi respons stres yang dapat menyebabkan kesehatan menjadi kacau.
Penelitian ini memberikan bukti tambahan bahwa untuk mendorong pria lebih terbuka, tidak hanya untuk hubungan mereka, tetapi untuk kesehatan mereka secara keseluruhan.
Baca Juga : Catat, Ini Alasan Pasangan Anda Menghapus Pesan dan Obrolan Mereka