Intisari-Online.com - Dalam Perang Dunia II pasukan Inggris dan sekutunya di bawah pimpinan Jenderal Bernard Montgomery terlibat pertempuran sengit melawanpasukan Nazi di Afrika Utara.
Peperangan yang didominasi oleh duel tank itu awalnya sempat dimenangkan oleh pasukan Nazi dibawah komando Marsekal Erwin Rommel.
Meski jumlah tank Inggris lebih banyak, Nazi Jerman yang memiliki meriam Flak penghancur tank kaliber 88 mm lebih sering memenangkan pertempuran.
Untuk menyelamatkan armada tanknya Montgomery kemudian berusaha menyembunyikan tank-tank yang dimilikinya, dengan cara mengamuflasekannya.
(Baca juga: Pasukan Sekutu di Malaysia yang Jumlahnya Dua Kali Lipat Pernah Dihancurkan Tentara Jepang yang Bersepeda Ontel)
Montgomery sadar, bagi Rommel jumlah tank musuh yang lebih besar bukan merupakan alasan untuk kalah.
Pasalnya tank-tank musuh bisa dilumpuhkan melalui strategi tempur.
Untuk melawan pasukan tank Rommel, Montgomeray pun melancarkan operasi tipuan yang dinamakan Operation Bertram.
Lewat operasi ini, Montgomery membuat strategi agar kekuatan tempur pasukan Inggris, khususnya kekuatan lapis baja, tampak lemah dan dalam kondisi tidak siap perang.
Menjelang dua hari Operation Bertram digelar, Montgomery sengaja menggelar tank-tank dan meriampalsu berbahan kanopi yang terbuat dari material lokal.
Tujuannya agar mengesankan tank-tanknya tetap berada di tempat.
Posisi tank-tanak dan meriam palsu yang tampak berkuatan satu divisi itu mengesankan pasukan Inggris akan menyerang dari arah selatan tempat pertahanan 12th Panzer Division dan Ariete Armoured Division Italia digelar.
(Baca juga: Saking Terisolasinya, Keluarga yang Tinggal di Wilayah Ini Tidak Tahu Jika Pernah Terjadi Perang Dunia II)
Penulis | : | Moh Habib Asyhad |
Editor | : | Moh Habib Asyhad |
KOMENTAR