Intisari-Online.com – Zaman sekarang dentang lonceng memang jarang terdengar. Fungsi lonceng telah digantikan oleh bel listrik.
Selain praktis, lebih nyaring, melodinya pun bisa dibuat bervariasi.
Konon, lonceng atau bel - berasal dari kata dalam bahasa Anglo-Saxon bellan yang artinya berteriak - asal-usulnya di jaman perunggu (6500 – 3000 SM).
Bermula dari sekadar merangkaikan sejumlah lempengan yang bila diguncangkan akan bergemerincing, lalu dimodifikasi menjadi cangkir terbalik yang di dalamnya diikatkan sebutir kerikil, lahirlah lonceng primitif.
(Baca juga: Berawal dari Getah Pohon Sampai Bisa Mengurangi Ketegangan, Inilah Sejarah Permen Karet)
(Baca juga: Academy Award 2018 Digelar, Inilah Sejarah Piala Oscar yang Jadi Idaman Semua Artis!)
Namun lonceng seperti yang kita lihat sekarang, tampaknya baru dikenal dalam peradaban manusia sekitar tahun 800 SM.
Buktinya, dari penemuan arkeologis didapatkan lonceng perunggu penuh ornamen dari Asiria. Bahkan masyarakat Cina dari masa yang sama pun diduga sudah mengenal lonceng.
Tak heran bila muncul kesimpulan, lonceng berasal dari kawasan Asia.
Fungsinya pun beragam sekaligus unik. Di Yunani kuno misalnya, pada masa perang bunyi lonceng memperingatkan warga bahwa musuh telah mendekati gerbang kota.
Sedangkan di masa damai, dentangnya pertanda ikan-ikan segar telah tiba di pasar dan siap diperdagangkan.
Bagaimana lonceng menyebar ke wilayah lain?
Adalah bangsa Celt, nenek moyang bangsa Irlandia, Skotlandia, dan Wales - yang masyhur dengan ilmu cetak logam – yang membawanya ke Eropa.
Penulis | : | Mentari DP |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR