Advertorial
Intisari-Online.com -Jika ditanya tentang siapa penemu bunga Rafflesia, secara serentak kita akan menjawab: Thomas Stamford Raffles—ini jika kita mengacu pada aturan pemberian nama spesies baru.
Dalam aturan itu disebutkan, penamaan spesies baru menggunakan nama penemunya sebagai bentuk penghargaan atas jerih payahnya.
Tapi rupanya itu tidak berlaku pada bunga Rafflesia.
(Baca juga:Kala Daendels dan Raffles Bertemu di Salemba)
Dalam buku berjudul Rafflesia of the World tulisan Jamili Nais tertulis, penemu pertama Rafflesia bukan Thomas Stamford Raffles seperti yang umumnya dipercaya.
Meski begitu, orang yang dapat penghargaan sebagai nama jenis (atau bahkan genus dalam konteks Rafflesia) malah Raffles.
Lalu siapa penemu yang sebenarnya?
Orang pertama yang menemukan Rafflesia ternyata adalah Louis Auguste Deschamps. Ia adalah ilmuwan Prancis yang meneliti selama 11 tahun di Indonesia.
Dalam kurun 1792 - 1794, ia tinggal di Jawa. Di pulau yang disebut sebagai “gemah ripah loh jinawi” itu ia membuat banyak catatan, ilustrasi, dan koleksi dari ragam tumbuhan dari berbagai daerah.
Dalam proyek penelitian itulah, Deschamps menemukan Rafflesia. Jenis yang ditemukan bukan Rafflesia arnoldii tetapi R. patma.
Tapi malang bagi Deschamps.
Saat itu, Inggris tengah berperang melawan Prancis. Pada 1803, saat ingin kembali ke Prancis, kapal yang ditumpanginya diambil alih oleh angkatan laut Inggris.
Semua spesimen, catatan, dan ilustrasi dari penelitian selama 11 tahun disita dan dijadikan rampasan perang.
Kerja Deschamps dibawa oleh John Reeves ke India House, London, dan didonasikan ke British Museum pada 1816.
(Baca juga:Ketika Raffles Menjarah Keraton Yogyakarta)
Dunia ilmiah baru mengetahui bahwa Deschamps yang pertama menemukan Rafflesia pada tahun 1954.
Seandainya para ilmuwan tahu sebelumnya, mungkin bunga beraroma busuk itu tak bernama Rafflesia.
Meski dinyatakan bukan penemu pertama Rafflesia, Raffles tetap punya jasa besar.
Ia menemukan jenis Rafflesia lain yang kini dikenal sebagai bunga terbesar di dunia, Rafflesia arnoldii.
Raffles menemukannya bersama Joseph Arnold, seorang ilmuwan, saat melakukan ekspedisi ke Bengkulu pada 19-20 Mei 1818.
Karena itulah, bunga yang ditemukan dinamai Rafflesia arnoldii, gabungan dari nama Raffles sebagi nama genus dan Arnoldi sebagai nama spesies.
Raffles meminta istrinya, Sophia, membuat ilustrasi.
Spesimen dan ilustrasi lantas dikirimkan ke Sir Josep Banks di London melalui Thomas Horsfield, doktor yang bekerja untuk Belanda di Jawa.
Banks lantas memberikan semua material kepada Robert Brown dan Franz Bauer yang membuat ilustrasi dengan rinci.
Selanjutnya, nama genus tanaman baru itu dinamai Rafflesia dan dipublikasikan pada The Transaction of the Linnean Society tahun 1821.
Arnold sendiri meninggal akibat malaria di Bengkulu sebelum penemuan dipublikasikan.
Sementara, penamaan spesies diusulkan oleh Brown.
Begitulah sekelumit cerita Rafflesia. Hingga kini, sudah ada sekitar 28 spesies Rafflesia yang ditemukan, mayoritas terdapat di Indonesia.