Intisari-Online.com - Bagi Sirimavo Bandaranaike, sosok wanita pendiri Republik Srilanka, politik tak pernah lepas dari kehidupannya. Begitu juga dengan kematiannya.
Di usia yang sudah lewat 80 tahun, Sirimavo masih terlibat aktif dalam perpolitikan Srilanka.
Ia wafat di usia 84 tahun di tengah perjalanan menuju tempat pemungutan suara dalam rangka pemilu Srilanka tahun 2000.
Kiprah Sirimavo dalam kancah politik dimulai dalam usia 44 tahun. Kehadirannya memang cukup dramatis.
(Baca juga: Kisah Pilu Marina Chapman: Dibuang ke Hutan, Dirawat Kera, Lalu Dijadikan Budak Seks)
Dari ibu rumah tangga yang pemalu, Sirimavo tiba-tiba jadi Perdana Menteri perempuan pertama yang terpilih di dunia.
Apalagi ia terpilih menggantikan suaminya yang terbunuh.
Mengilas balik kehidupan mantan PM Srilanka tersebut sebenarnya sama saja dengan mengkaji isu utama politik yang telah membentuk Srilanka pasca kemerdekaannya.
Selama bertahun-tahun Sirimavo mengubah model negerinya menjadi rumah bagi sosialis dan dengan garang melibas revolusi Marxist.
Pantas jika kemudian ia menjadi tokoh wanita kesayangan Gerakan Non Blok.
Di luar kegigihan dan kemampuan politiknya yang disegani, Bandaranaike tak penah kehilangan citra perempuan rumahan yang mengayomi.
Perempuan yang oleh lingkungannya dikenal sebagai Mrs.B ini bisa dengan lihai memanfaatkan emosi untuk meraih dukungan.
Penulis | : | Ade Sulaeman |
Editor | : | Ade Sulaeman |
KOMENTAR