Namun sebenarnya muasal simbol itu jauh lebih tua lagi. Soalnya, biolog asal Swedia itu menggunakan kedua simbol tersebut dengan merujuk pada berbagai literatur kuno. Mengapa?
(Baca juga: Kisah Pilu Marina Chapman: Dibuang ke Hutan, Dirawat Kera, Lalu Dijadikan Budak Seks)
Usut punya usut, simbol itu ternyata mempunyai sejarah yang cukup kompleks karena berkaitan dengan astrologi, mitologi, alkemi, farmasi, phaleografi, dan beberapa bidang lain.
Agar mudah mengkomunikasikan perbedaan jenis kelamin, masyarakat manusia zaman dahulu memang punya caranya sendiri, yakni melalui gambar atau simbol.
Ya, sebelum mengenal aksara atawa alfabet sebagaimana lazim digunakan sekarang, manusia menciptakan simbol dan gambar sebagai medium komunikasi.
Para arkeolog menyebut huruf bergambar ini sebagai hiroglif. Menurut filsuf modern Ernest Cassirer, karena kemampuannya ini manusia bisa dilihat sebagai makhluk simbol (homo symbolicus).
Simbol laki-laki, lingkaran dan tanda panah, dihubungkan dengan maskulinitas. Misalnya, aktivitas berburu dengan membawa tombak pada manusia kuno.
Sedangkan gambar lingkaran dengan tanda silang di bawahnya merujuk pada perempuan yang senang bercermin.
Hal ini menunjukkan bahwa kedua simbol ini memang sudah lama digunakan untuk mewakili laki-laki dan perempuan.
Dalam bidang astrologi, simbol pria menunjuk planet Mars dan simbol wanita menunjuk planet Venus.
Dalam mitologi Romawi Kuno, tanda lingkaran dengan panah melekat di sekitar posisi jam dua merupakan lambang dari Mars atau dewa Ares, sang Dewa Perang.
Penulis | : | Ade Sulaeman |
Editor | : | Ade Sulaeman |
KOMENTAR