Tindakan secara militer yang sebenarnya tidak disukai oleh kalangan militer Sudan sendiri.
Tapi pasukan PBB Indonesia harus tetap teguh menjalankan tugasnya.
Pada tahun 2015 pasukan PBB Indonesia yang dikirim ke Sudan berjumlah cukup besar dan merupakan pasukan yang terlatih baik.
Sebanyak 800 pasukan yang dikirim dilengkapi 34 unit panser ANOA, 30 truk transport, dan 34 kendaraan ringan lainnya.
Selain bertugas untuk misi pengawalan pengiriman bantuan kemanusiaan, pasukan PBB Indonesia juga mendapat tugas membangun fasilitas kesehatan dan pendidikan.
Tugas-tugas kemanusiaan yang diemban oleh pasukan PBB Indonesia di Darfur tetap beresiko.
Sekitar 192 pasukan UNAID dari berbagai negara telah gugur dalam tugas.
Pasukan PBB Indonesia sendiri sejak tahun 1950 hingga sekarang, telah mengirimkan lebih 25.000 personel Pasukan PBB dan 31 di antaranya telah gugur dalam tugas.
Konflik Hizbullah-Israel yang berlangsung pada bulan Agustus 2006 dan telah memporak-porandakan wilayah Lebanon Selatan untuk mengatasinya juga perlu kehadiran pasukan PBB (UNIFIL), termasuk pasukan PBB dari Indonesia.
Pemerintah Indonesia menyiapkan 1000 pasukan perdamaian dan satuan tugas ini kemudian diberi nama Kontingen Garuda XXIIIA.
Pasukan ini dilengkapi dengan semua peralatan pendukung seperti ranpur kavaleri lapis baja, alat-alat berat, kendaraan trnsport militer dan logistik, tangki-tangki air minum dan BBM, dan lainnya dengan biaya pengiriman mencapai Rp 380 miliar.
Penulis | : | Moh Habib Asyhad |
Editor | : | Moh Habib Asyhad |
KOMENTAR