Intisari-Online.com - Mungkin kita sering mendengar atau mengatakan kalimat ini: “maaf, saya sibuk”, “maaf saya tidak punya waktu” ketika ada orang yang mengajak bertemu.
Bisa saja memang kita benar-benar sibuk. Namun ternyata penggunaan kalimat “saya tidak punya waktu” itu menunjukkan makna yang kasar yang bisa saja menyakiti orang lain.
Coba posisikan diri kita sebagai orang yang menerima kalimat itu, biasanya kita akan meragukannya: “apakah ia benar-benar sibuk?”
Sebaliknya ketika kita memposisikan diri kita sebagai orang yang mengucapkan kalimat itu, di dalam hati kita yang terdalam pasti ada perasaan: “apakah aku hanya membuat alasan?”
(Baca juga: 5 Kesalahan Bahasa Tubuh yang Bikin Kita Terlihat ‘Kurang Asik’ saat Berkomunikasi)
Nah pada keduanya, keraguan bisa saja muncul karena kita tahu kalimat itu bisa dimaknai berbeda oleh setiap orang.
Namun umumnya, seperti dilansir Lifehack.org, kalimat itu bermakna:
1. Saya memang benar-benar memiliki banyak hal pekerjaan dan tidak bisa.
Adakalanya kita bukannya tidak mau membantu, tapi pekerjaan yang kita hadapi pun sudah bikin kita kewalahan.
2. Saya memiliki banyak hal penting lain yang harus dikerjakan ketimbang bertemu denganmu.
Hal ini terdengar kasar, namun kenyataannya banyak orang yang hidup dengan memprioritaskan hal-hal yang dianggapnya penting.
Penulis | : | Ade Sulaeman |
Editor | : | Ade Sulaeman |
KOMENTAR