Advertorial
Intisari-online.com - Sebagian orang membeli apartemen bukan untuk ditinggali sendiri. Mereka melakukannya sebagai investasi dan menyewakannya ke orang lain. Namun, banyak yang masih bingung dalam menetapkan harga sewa. Harga terlalu tinggi nanti dikira kemahalan, tapi kalau terlalu murah juga bikin rugi diri sendiri. Berikut ada tiga cara untuk menentukan harga sewanya. BACA JUGA:3 Langkah Mengubah Sertifikat HGB Jadi SHM, Mudah Kok 1. Berdasarkan harga beli Cara ini biasa dipakai untuk apartemen baru. Untuk biaya sewa setahun, besarnya antara 8-10% dari harga beli awal. Angka 8-10% merupakan imbal hasil properti yang biasanya dipakai untuk apartemen di Jakarta. Harga sewa per tahun = harga properti x cap rate (%) Contoh; Harga beli awal apartemen Rp500 juta. Maka sewa per tahunnya antara Rp40-50 juta. Per bulannya menjadi Rp3,5-4,2 juta. Harga ini tidak termasuk service charge. BACA JUGA:Petir Terganas di Dunia Ada di Indonesia Lo! Ini Dia Lokasinya 2. Berdasarkan NJOP Cara ini biasa dipakai untuk apartemen lama. Besaran biaya sewanya 7-8%/ tahun mengacu pada nilai NJOP. Harga sewa per tahun = Nilai NJOP x 7-8% Contoh; Apartemen yang dibeli pada 2015 dengan harga Rp350 juta sekarang nilai NJOP-nya naik menjadi Rp500 juta. Maka harga sewa per tahunnya antara Rp35juta-40 juta. Per bulannya menjadi Rp3-3,5 juta. 3. Berdasar harga pasar Ini adalah cara terbaik, yakni menentukan tarif sewa berdasarkan harga di pasar. Caranya ya melakukan riset terhadap apartemen sejenis yang berada di kawasan sama. BACA JUGA:Misteri Suku Mante, Kelompok Manusia Kerdil Di Pedalaman Aceh