Korban pasti lebih ahli dan mengetahui cara untuk menyelamatkan diri dari pengalamannya. Jika dia berniat membagikan cerita pada Anda, perhatikan apa yang ia katakan dan apa yang ia rasakan.
(Baca juga: Siapa Ibu Rumah Tangga yang Mentransfer Uang Rp75 Juta ke Rekening Saracen Itu?)
Hanya ingatkan, jika Anda ada untuknya supaya korban tidak merasa sendiri. Anda bersedia membantunya untuk keluar dari hubungan yang tidak sehat dan ikut melindunginya.
4. Tawarkan bantuan namun ada batasnya
Perilaku kekerasan biasanya akan bertambah buruk ketika korban mencoba keluar dari hubungan tersebut.
Anda dapat membantu korban dengan cara mencarikan tempat-tempat yang menjamin keselamatannya. Misalnya nomor telepon kantor polisi setempat, klinik, atau sebagainya yang sewaktu-waktu dia butuhkan.
Tawarkan juga untuk korban sementara tinggal di tempat Anda jika memungkinkan.
Meski mengalami kekerasan dalam hubungan, pelecehan dapat dipandang dari kacamata positif.
Mengalami kekerasan dalam hubungan adalah mimpi buruk, namun korban dapat menolong orang lain yang juga mengalami hal serupa karena dapat benar-benar memahami situasinya.
Anjurkan korban untuk pergi ke pusat bantuan keselamatan bagi korban kekerasan seperti perlindungan anak dan perempuan. Di samping memulihkan diri, korban juga dapat berkontribusi menolong korban yang lain.
(Natalia Mandiriani)
Penulis | : | Moh Habib Asyhad |
Editor | : | Moh Habib Asyhad |
KOMENTAR