Meskipun demikian Atahualpa dibunuh juga pada tanggal 29 Agustus di lapangan utama di Cajamarca.
400 tahun kemudian
Sebuah ceritera yang mengerikan akan tetapi menarik. Tidak mengherankan bahwa ceritera itu mengasyikkan seorang pemuda 400 tahun kemudian.
(Baca juga: Indonesia-Arab Saudi Sepakat Bahwa Islam Harus Berkontribusi Menjaga dan Melindungi Peradaban Dunia)
Pemuda ini mulai mempelajari buku-buku ilmiah mengenai ini dan duduk berbulan-bulan di bibliotek-bibliotek dan museum-museum untuk membaca apa yang telah dituliskan para sejarahwan.
Mereka melukiskan dengan tepat apa yang telah terjadi di ibukota Inka Cuzco. Pada waktu petualang-petualang buas berbangsa Spanyol menyerbu ke Cuzco sesudah merusak Cajamarca, maka mereka menemukan di kota itu, yang pada waktu itu merupakan salah sebuah kota yang terpenting di Amerika, kuil-kuil yang tembok-tembok luarnya dilapis dengan emas.
Di dalam kuil bagi Matahari, yang kemudian dibuat katedral, duduklah mumi-mumi Raja-raja di atas tahta dari emas murni.
Pakaian mumi itu dihias dengan permata dan di dalam sebuah kuil lain, petualang-petualang itu menemukan "taman emas".
Ada gumpalan tanah dari emas, jagung emas dan penjaga kuil dari emas.
Apa yang telah berhasil dirampas oleh para "konkuistadores" di hancurkan, dilelehkan dan dibawa ke Spanyol.
Meskipun demikian, telah diketahui bahwa apa yang dibawa oleh orang-orang Spanyol hanyalah sebagian kecil saja dari kekayaan Inka yang sebetulnya.
Para biarawan dan pegawai yang setia telah berhasil membawa lari barang-barang berharga. Ini juga telah dibaca oleh Jorge Allande dalam buku-buku tua.
Penulis | : | Moh Habib Asyhad |
Editor | : | Moh Habib Asyhad |
KOMENTAR