Intisari-Online.com – Tahukah Anda bahwa zodiak yang kita pakai saat ini yang berhubungan dengan posisi matahari relatif terhadap rasi bintang ternyata didasarkan pada posisi 2.200 tahun yang silam?
Ilmu di balik astrologi mungkin berakar pada astronomi namun jangan bingung dengan dua disiplin ilmu itu. Astronomi bisa menjelaskan posisi bintang di langit tapi terserah pada Anda untuk menentukan apa, jika ada, keselarasan penandaan mereka.
Singkatnya, seperti yang akan kita lihat di bawah, zodiak kita bukan seperti yang kita duga, dan horoskop yang sesuai tidak tepat.
Konstelasi zodiak
Ekliptika, atau garis edar matahari seperti yang dirasakan dari Bumi yang berputar, melewati rasi bintang yang membentuk Zodiac: Aries, Taurus, Gemini, Cancer, Leo, Virgo, Libra, Scorpio, Sagitarius, Capricorn, Aquarius, dan Pisces.
(Baca juga: Ramalan 2017: Ini Dia Peruntungan Masing-masing Zodiak di Tahun 2017)
Astrolog melewati rasi bintang ke-13 yang juga berada pada ekliptika: Ophiuchus.
Ahli astrologi Babilonia, dan kemudian orang-orang Yunani, awalnya menentukan tanda-tanda Zodiac saat rasi bintang "ada" saat hari kelahiran kita. Para astronom awal mengamati matahari yang berjalan melalui tanda-tanda zodiak dalam perjalanan satu tahun, menghabiskan sekitar satu bulan masing-masing zodiak. Dengan demikian, masing-masig rasi itu bergerak 30 derajat melintasi ekliptika.
Para peramal purba mengelompokkan 12 tanda tersebut sesuai dengan unsur klasik. Unsur-unsur tersebut mewakili ciri kepribadian tertentu dan digunakan bersamaan dengan tanda bintang, serta dengan posisi matahari, bulan, dan planet yang diketahui pada saat itu, untuk menentukan horoskop, menurut Astro.com.
Api - Aries, Sagitarius, Leo (spontan dan impulsif)
Air - Cancer, Scorpio, Pisces (imajinatif dan emosional)
Udara - Libra, Aquarius, Gemini (cepat dan penuh semangat, cenderung mengedepankan perasaan)
Bumi - Capricornus, Taurus, Virgo (pendiam dan lamban, lambat berubah secara emosional)
Source | : | livescience.com |
Penulis | : | Agus Surono |
Editor | : | Agus Surono |
KOMENTAR