Find Us On Social Media :

Ingin Membersihkan Nama Baiknya, Mantan PM Malaysia Klaim Uang Rp9,3 Triliun Hadiah dari Kerajaan Arab Saudi

By Adrie Saputra, Selasa, 11 September 2018 | 13:30 WIB

Intisari-Online.com - Mantan perdana menteri Malaysia, Najib Razak, mengungkapkan beberapa dokumen yang diduga akan membersihkan namanya di tengah dakwaan terhadap dirinya.

Najib mengunggah salinan surat ke postingan Facebook-nya yang diduga berasal dari pangeran Arab Saudi, Pangeran Saud Abdulaziz Al-Saud dan dokumen "Swift" antar bank.

Dia mengatakan almarhum Raja Arab Saudi, Raja Abdullah, telah mempersiapkan untuk dirinya sendiri dan Malaysia berbagai bantuan termasuk sumbangan keuangan, tetapi meminta agar dirahasiakan.

"Karena saya bukan lagi perdana menteri Malaysia dan Raja Abdullah telah meninggal, saya pikir pantas bagi saya untuk mengungkapkan dokumen-dokumen berikut untuk membersihkan nama saya dari berbagai tuduhan dan pencemaran nama baik."

Baca Juga : 10 Makanan Paling Digemari Orang Malaysia, Ada yang Mirip Menu Indonesia

"Dengan pengacara saya, saya butuh waktu lama untuk mengeluarkan dokumen ini dari bank, tetapi kami berhasil mendapatkan sebagian besar dokumen."

Sumbangan Arab Saudi

"Dokumen-dokumen berikut adalah untuk kontribusi tahun 2011 saja."

"Pihak berwenang dan bank memiliki dokumen yang sama," tulisnya.

Najib mengatakan bahwa di masa depan dia akan menjawab lebih banyak isu secara detail dalam wawancara media atau posting Facebook-nya, termasuk 2,6 milyar ringgit dalam rekening bank yang sama pada tahun 2013.

Selama wawancara eksklusif dengan Malaysiakini, ia bersikeras 2,6 miliar ringgit (Rp9,3 triliun) dalam akun bank-nya adalah sumbangan dari keluarga kerajaan Arab Saudi.

Pada posting Facebook-nya, Najib menunjukkan surat dari kantor pribadi "Pangeran Saud Abdulaziz Majid al-Saud".

Baca Juga : Pasukan Kopaska Seorang Diri dan Tanpa Senjata Menyusup ke Kapal Perang Malaysia Lalu Mengusirnya

Surat tertanggal 1 Februari 2011 berisi tentang memberikan 100 juta dollar AS kepada Najib untuk digunakan sebagaimana layaknya dalam menghargai kontribusi mantan perdana menteri ke dunia Muslim, seperti memperkenalkan kembali nilai-nilai Islam di seluruh dunia dan meluncurkan Gerakan Kesederhanaan Global.

Dokumen lain yang diunggah Najib hari ini adalah empat pesan layanan keuangan "Swift" merinci urusan transaksi transfer uang ke rekening pribadi Najib di AmPrivate Banking pada 2011, sebesar hampir 100 juta dolar AS.

Dua dokumen bernama "Pangeran Faisal bin Turki bin Bandar Alsaud" sebagai pengirim uang sebesar 20 juta dolar AS.

Transaksi tersebut dilakukan pada 23 Februari 2011 dan 10 Juni 2011, masing-masing sebesar 10 juta dolar AS.

Departemen Kehakiman Amerika Serikat (DOJ) dalam mengajukan gugatan di pengadilan menuduh rekening bank Najib menerima 10 juta dolar AS pada tanggal yang sama dengan transaksi pada tahun 2011.

Baca Juga : Kecelakaan Maut Juga Terjadi di Malaysia Sehari Setelah Kecelakaan Maut di Sukabumi

Namun, DOJ mengatakan uang itu datang dari bank rekening atas nama "Saudi Associates 1 & 2" yang diinformasikan sebagai warga negara Arab Saudi yang merupakan mitra ke Low Taek Jho dan afiliasi Low serta proxy Eric Tan.

DOJ mengatakan uang di rekening bank Saudi adalah dari 1MDB dan disalahgunakan selama skandal yang disebut "Good Star Phase."

Sementara itu, dua dokumen lain yang disediakan oleh Najib menyebutkan Kementerian Keuangan Saudi sebagai sumber dana, senilai hampir 80 juta dolar AS.

Najib mengatakan, sumbangan uang ini merupakan hadiah tak ternilai. (Intisari-Online.com/Adrie P. Saputra)