Find Us On Social Media :

Ketika Susu Berubah Menjadi Marmer, Bensin Membeku, dan Ludah Jatuh sebagai Serpihan Es

By K. Tatik Wardayati, Selasa, 28 Agustus 2018 | 19:16 WIB

Hanya belum lama ini ada seorang petani mengalami kecelakaan di jalan dan tidak melihat rombongan ternak yang mendekat. So, dia terinjak-injak.

Saat suhu mencapai -50o C sekolah akan diliburkan. Hingga tahun lalu di sekolah juga tidak pernah ada pemanas yang berfungsi, sehingga selama mengikuti pelajaran murid-murid tetap meraakai mantel. Keseluruhan ada sekitar 300 orang. 

Para remajanya memimpikan adanya kafe, klub internet, atau paling tidak sekolah disko kembali dihidupkan (sayang peralatan stereonya sudah tahunan rusak).

Untungnya, sekali seminggu Pusat Kebudayaan melakukan kegiatan dansa malam hari dengan iringan musik Boney M. dan Diter Bohlen.

Baca juga: Porokello, Aplikasi yang Membantu Pengemudi Menghindai Rusa Kutub Selama Musim Dingin

Coba dengar apa harapan Alexander Krylow, 33. Pria berperawakan tinggi kurus, yang beribukan seorang dokter kelahiran Oymyakon itu adalah pedagang bahan bangunan di Jakutiya.

Pria dengan enam anak dari tiga istri itu memiliki visi menggalakkan turisme di Oymyakon.

Untuk itu dia merancang festival "Pole of Cold" serta pemilihan Ratu "Pole of Cold".

Dia juga membangun hotel pertama dengan aliran air hangat di setiap kamarnya yang  berjumlah 10 buah itu.

Omong-omong soal turisme, masih lumayan, setidaknya ada Elke dan Use, dua turis asal Berlin, yang cukup rajin bicara tentang tempat wisata di lembah ini.

Atau aktor Hollywood, Ewan McGregor yang berkeliling dengan motornya di musim panas.

Baca juga: Hati-hati, Ada Peningkatan Risiko Kematian Akibat Masalah Jantung Ketika Liburan Musim Dingin

Pernah juga muncul seorang syekh. Dengan jubah putihnya dia berjalan di jalanan bersalju dan ngotot minta stempel Pemda di paspornya, sebagai bukti kalau dia benar-benar pernah berada di "Pole of Cold".

Ketika diceritakan kuda jenis ini yang digunakan dalam ekspedisi di Kutub Utara, sang syekh memutuskan membeli seekor, seharga AS $ 1.000.

Dia juga mengecek landasan pacu lapangan terbang, dan memutuskan segera mengirim pesawat terbang untuk mengangkut hewan itu.

Demikianlah, dengan hati berdebar-debar penduduk Oymyakon kini menanti deru mesin jet dari Dubai. [Stern/Xen – Intisari Agustus 2008]

Baca juga: Beginilah Cara Jerapah Merayakan Hari Pertama Bebas dari Kandang Musim Dinginnya