Find Us On Social Media :

Mel B Lakukan Rehabilitasi karena Kecanduan Seks: Ini Kecenderungan Umum dan Cara Mengatasinya

By Tatik Ariyani, Selasa, 28 Agustus 2018 | 18:45 WIB

Intisari-Online.com - Mel B, mantan personel Spice Girls dan juri America's Got Talent, baru-baru ini mengakui bahwa dirinya akan melakukan rehabilitasi dari kecanduan seks dan alkohol.

Sebelumnya, Mel telah melalui masa-masa yang sulit seteah perceraiannya dengan mantan suaminya.

Saat tidak sedang bekerja, Mel setiap hari mengonsumsi minuman beralkohol.

Bahkan, temannya mengatakan Mel tidur dengan tiga pria dalam sehari, dan banyak pria pada setahun belakangan.

Baca Juga: Cara Pembelian Tiket dan Pengisi Acara Upacara Penutupan Asian Games 2018

Baca Juga: Suriah-Rusia akan Menghabisi Pemberontak, Pasukan AS Siap Menghadang, akankah Perang Dunia III Pecah?

Mel mengaku hidupnya semakin sulit, sehingga dia memutuskan untuk melakukan rehabilitasi demi memberikan hal yang lebih baik bagi anak-anaknya dan orang-orang yang mendukungnya.

Kecanduan terhadap seks seperti yang dialami Mel B tentu saja hal yang sangat bisa menghancurkan kehidupan.

Seseorang yang memiliki kecanduan seksual terobsesi dengan seks atau memiliki dorongan seks yang sangat tidak normal.

Pikiran mereka didominasi oleh aktivitas seksual, ke titik di mana ini mempengaruhi aktivitas dan interaksi lainnya.

Baca Juga: Bertahun-tahun Bersengketa Atlet Korea Utara dan Korea Selatan Saling Mendukung di Asian Games 2018, Mengharukan!

Jika dorongan ini menjadi tak terkendali, orang itu dapat mengalami kesulitan menjalani fungsinya dalam situasi sosial.

PENYEBAB

Penyebab kecanduan seks masih tidak jelas.

Salah satu kemungkinan adalah pada orang dengan kecanduan seksual, korteks frontal atau pusat logika dan moralitas otak terganggu oleh otak tengah.

Studi pada tikus telah menghubungkan lesi bagian otak yang disebut korteks prefrontal medial (mPFC) dengan perilaku seksual kompulsif.

Ini dapat menjelaskan beberapa penyebab hypersexualitas pada manusia.

Beberapa penelitian telah menemukan frekuensi yang lebih tinggi dari perilaku seksual adiktif pada orang-orang dari keluarga disfungsional.

Baca Juga: Mantan Personil Spice Girl Mel B Masuk Rehabilitasi karena Kecanduan Seks dan Alkohol

Dilansir dari mensxp, mengungkap beberapa kecenderungan yang mungkin dapat menyebabkan kecanduan seksual adalah sebagai berikut:

1. Penderita gangguan bipolar lebih rentan menjadi pecandu seks.

Ketika mereka berada di fase manik, mereka cenderung untuk terlibat dalam kegiatan seksual berisiko tinggi.

2. Penyalahgunaan zat ini juga dapat mengembangkan kecanduan seks pada seseorang.

Ini bisa terjadi ketika mereka sedang dalam proses atau ketika mereka mencoba untuk berhenti, karena seks bertindak sebagai pengganti untuk kecanduan mereka.

3. Orang yang menderita gangguan borderline personality juga menjadi mangsa kecanduan seks sangat sering.

Jika tidak dikontrol, mereka bisa merugikan diri sendiri saat mengalami proses tersebut.

4. Pada banyak kasus, pecandu seks memiliki sejarah mengalami pelecehan seksual selama masa kecil mereka. Penelitian menunjukkan bahwa kecanduan seks adalah cara mereka menangani trauma dan mengendalikan hidup mereka.

5. Orang dengan sindrom Asperger atau gangguan lain yang menunda pertumbuhan intelektual seseorang berada pada risiko tinggi menjadi kegiatan seksual yang berbahaya.

6. Banyak orang yang tidak yakin orientasi seksual mereka dan preferensi juga telah diketahui menjadi mangsa kecanduan seks.

Baca Juga: Raih Medali Emas Bulutangkis Asian Games, Instagram Jojo Langsung Diserbu Netizen Wanita yang Histeris

PENGOBATAN

Adiksi bisa sulit untuk diobati, karena seseorang dengan kecanduan akan sering merasionalisasi dan membenarkan perilaku serta pola pikir mereka.

Orang dengan kecanduan seks mungkin menyangkal adanya masalah tersebut.

Pilihan pengobatan saat ini bertujuan untuk mengurangi dorongan yang berlebihan untuk berhubungan seksual dan untuk mendorong hubungan yang sehat.

Pilihan perawatan yang tersedia untuk pecandu seksual adalah:

1. Organisasi swadaya, seperti Sex Addicts AnonymousSexaholics Anonymous, atau Compulsives seksual Anonymous

Organisasi ini menawarkan program-program untuk membantu individu dalam mengelola diri kondisi tersebut.

2. Program rawat inap

Ini tersedia untuk individu dengan berbagai gangguan adiktif.

Ini adalah program rawat inap, di mana orang tinggal di sebuah fasilitas dan menerima perawatan dari terapi khusus.

3. Terapi perilaku kognitif (CBT)

Perawatan ini menyediakan berbagai teknik yang membantu individu mengubah perilaku mereka.

CBT dapat melengkapi seseorang untuk menghindari kambuh dari kecanduan seks dan memprogram ulang perilaku seksual yang berbahaya.

4. Obat, seperti Prozac

Obat ini mungkin diresepkan untuk mengurangi dorongan seksual, tetapi obat tersebut belum disetujui oleh Food and Drug Administration (FDA) AS untuk mengobati kondisi ini.

Namun, yang terpenting dari semua perawatan adalah dukungan dari teman dan keluarga untuk sembuh dari kecanduan.

Kecanduan seksual, karena sifat tingkah laku, dapat menjadi sulit bagi orang lain untuk memahami dan mentolerir, terutama jika itu menyebabkan kerusakan dalam hubungan.

Namun, dukungan kuat yang diberikan membantu mengurangi perilaku destruktif dan risiko kambuh.

Baca Juga: Bulutangkis Dikembangkan di Inggris Tapi Mengapa Kejuaraan Dunia Selalu Direbut Asia?