Advertorial

Promosi Wisata Unik ala Desa Terindah di Hebei China, Bisa Dipindai dari Atas Menggunakan Ponsel Pintar

Agus Surono

Penulis

Untuk menarik wisatawan, desa Xilinshui, di Provinsi Hebei utara ini menggunakan cara yang unik. Kode QR yang tersusun dari ribuan pohon juniper.
Untuk menarik wisatawan, desa Xilinshui, di Provinsi Hebei utara ini menggunakan cara yang unik. Kode QR yang tersusun dari ribuan pohon juniper.

Intisari-Online.com – Mirip dengan tren di banyak tempat di Indonesia yang membuat titik-titik untuk berswafoto, sebuah desa di China selangkah lebih maju.

Sepintas mirip taman labirin, meski beberapa celah terlihat agak lebar. Namun mereka yang berkecimpung dengan dunia teknologi akan segera mengenali bentuk itu.

Ya, kode QR (Quick Response) raksasa.

Barcode berteknologi tinggi ini sangat populer di China sebagai cara untuk melakukan pembayaran tanpa uang tunai menggunakan ponsel pintar.

Desa Xilinshui, di Provinsi Hebei utara, telah menciptakan sebuah kode QR dari pohon dalam upaya untuk mengembangkan desa tersebut.

(Baca juga:Kelak, 'Smartphone' Juga Bisa Menjadi Paspor Kita)

Kode QR tersebut dibuat dari 130.000 pohon juniper China, dan bisa dipindai dari atas menggunakan ponsel atau tablet.

Tidak jelas seberapa tinggi dari atas pohon untuk bisa memindai kode itu - atau bagaimana kita bisa sampai ke sana - namun pengunjung yang berhasil memindai kode itu akan terhubung ke akun pariwisata desa di WeChat, sebuah situs media sosial populer di China.

Menurut South China Morning Post, kode itu berukuran 227 m setiap sisinya, dengan ketinggian pohon di dalamnya antara 80 cm dan 2,5 m.

Xilinshui dinobatkan sebagai "desa terindah di Hebei" pada tahun 2015, dan menerima hibah pembangunan 1,1 juta yuan (sekitar Rp2,2 miliar) dari provinsi tersebut.

Kode QR sudah semakin populer di China. Dengan adanya kode seperti ini proses pembayaran menjadi lebih cepat.

Kode kecil, yang terbuat dari pola kotak hitam dan putih, dapat menyimpan beragam informasi - misalnya, biaya barang, atau instruksi memasak untuk makanan.

Pelayan kadang-kadang terlihat menggunakan lencana QR yang disematkan pada kemeja mereka, sehingga pelanggan yang senang dapat memberikan tips dengan memindai kode itu.

(Baca juga:Mengapa Kita Tidak Boleh Membuang 'Boarding Pass' Sembarangan?)

Bahkan pengemis pun menggunakan kode itu untuk meminta sumbangan.

Sebelumnya, pada 2013, pengembang China Vanke membangun kode QR seluas 6.400 meter persegi yang menakjubkan di dekat lokasi pembangunan perumahan di Hefei, Provinsi Anhui.

Saat dipindai, maka akan mengalun suara dan pemandangan yang dirancang untuk menarik perhatian calon pembeli rumah.

Kreatif!

Artikel Terkait