Advertorial
Intisari-Online.com - Masih ingat dengan Asimo? Robot humanoid buatan Honda yang sempat tampil di Jakarta Motor Cycle Show 2008 itu memukau pengunjung dengan polah tingkah yang mirip dengan manusia.
Nah, kini robot humanoid semakin canggih seiring dengan berkembangnya kecerdasan buatan. Dan Italia, sebuah negara yang sarat dengan tradisi kuno, telah melangkah maju dalam kompetisi menuju otomasi di abad ke-21, serta menjadi negara pertama yang menampilkan orkestra yang dipimpin oleh robot.
YuMi, robot dengan dua tangan yang dirancang oleh ABB, ikut mendampingi penyanyi tenor Italia Andrea Bocelli saat tampil dalam konser Lucca Philharmonic Orchestra di The Teatro Verdi di Pisa, Italia, Selasa (12/9/2017).
YuMi, yang namanya berasal dari kata "You and Me" mendapat ajaran semua gerak dari konduktor Italia Andrea Colombini, yang memegangi tangannya dalam latihan supaya komputer bisa mengingat gestur yang benar.
Dalam sebuah tulisan di blog-nya menjelang pertunjukan, Colombini menggambarkan proses itu sebagai sesuatu yang memuaskan, namun menantang, mulai dari pemrograman saat pertunjukan, hinggafine-tuninguntuk menyinkronkan gerakan robot dengan musik.
(Baca juga:Pepper, Robot Humanoid Asal Jepang yang Bisa Urus Pemakaman dengan Biaya Murah)
Pertunjukan dengan konduktor robot tersebut merupakan yang pertama di dunia dan merupakan bagian dari perayaan First International Festival of Robotics, yang telah dimulai dari Jumat lalu.
YuMi memimpin tiga rangkaian, termasuk lagu 'La Donna e Mobile' dari Verdi's Rigoletto yang dibawakan Bocelli dan sebuah solo oleh Maria Luigia Borsi dari Puccini's Gianni Schicchi.
"Nuansa gerak tubuh konduktor telah sepenuhnya diproduksi ulang pada level yang sebelumnya tidak terpikirkan oleh saya. Ini adalah kemajuan yang luar biasa, mengingat kekakuan gerak tubuh pada robot sebelumnya," tulis Colombini.
"YuMi memiliki level gestur dan fluiditas tinggi dalam gerakannya, juga nuansa ekspresi yang luar biasa," kata Colombini, yang biasa menjadi konduktor orkestra Lucca, kepada surat kabarIl Fatto Quotidiano.
Pertunjukan pada Selasa itu menandai tonggak sejarah baru untuk perusahaan robotika asal Swedia, ABB, yang pertama kali meluncurkan YuMi pada April 2015.
Digambarkan sebagai robot "kolaboratif", ia dirancang untuk tampil bersama manusia dan melengkapi tenaga kerja. Sebelumnya, kemampuannya juga telah didemonstrasikan untuk memecahkan permainan kubus Rubik.
Namun, perkembangan tersebut menghadapi kritik karena kekhawatiran perkembangan robotika dapat melampaui penciptaan lapangan kerja baru dan risiko kehilangan pekerjaan bagi manusia.
Colombini menegaskan bahwa YuMi tidak bisa mengalahkan kemampuan manusia yang bisa menyuguhkan "semangat" dan "jiwa" dalam sebuah pertunjukan orkestra.
Memang, YuMi tidak menunjukkan tanda kegugupan pada Selasa malam itu.
"Saya membayangkan robot itu bisa berfungsi sebagai bantuan, mungkin untuk mengeksekusi, ketika konduktor berhalangan hadir, latihan pertama, sebelum sutradara melangkah untuk melakukan penyesuaian yang menghasilkan interpretasi material dan artistik dari sebuah karya musik," tambah Colombini.
Kelemahan tentu saja robot ini tidak bisa berimprovisasi sehingga apabila ada perubahan tempo tak terduga dari para musisi akan merusak pertunjukan. (*)