Advertorial

Menurut Para Ahli, Inilah Empat Kunci Agar Hidup Bahagia dan Sehat

Ade Sulaeman

Editor

Intisari-Online.com – Banyak orang bilang, “Selagi masih muda kita harus bekerja keras untuk mengejar prestasi.” Alasannya karena kesempatan tak datang dua kali.

Memang tak ada yang salah dengan peryataan tersebut. Yang salah, disaat ingin menggapai itu semua kita lalai untuk menjaga kesehatan.

Sebab tanpa kesehatan yang prima, alih-alih ingin mendapatkan semua yang diinginkan, malah yang terjadi sebaliknya.

Nah, berikut resep hidup bahagia dan sehat dari Prof. Dr. dr. Suwandhi Widjaja, SpPd, dalam Resep Hidup Sehat 25 Dokter – Intisari

1. Tak ada makan siang gratis

Untuk sehat, pastilah harus ada usaha. Cotohlah dirinya, meski sibuk setiap pagi ia konsisten menyisihkan waktu setengah jam untuk melakukan senam.

Tiap akhir pekan, dirinya juga menyempatkan diri untuk hiking dan renang. Rata-rata ia masih sanggup berenang lebih dari1,5 km nonstop

Falsafahnya, jangan mengabaikan hukum alam. Menurutnya, manusia diberi tangan dan kaki untuk dipakai bekerja dan berjalan. Jadi, punya mobil bukan alasan untuk tidak menggerakkan kaki.

Oleh sebab itu dirinya tak pernah absen untuk mengayuh sepeda statis. Tak hanya itu, tiap hari ia juga disiplin untuk jalan kaki selama setengah jam tiap pukul 05.00.

2. Makan seperlunya

Dalam sehari dokter ini hanya makan dua kali. Pagi hanya minum air putih dan multivitamin.

Namun, ia tidak menganjurkan orang lain untuk mengikuti pola makan seperti yang ia terapkan.

“Ini hanya masalah kebiasaan,” jelas dokter yang mengaku punya bakat gemuk

Yang dia anjurkan adalah makan seperlunya.

Dalam pandangannya, jenis makanan yang seharusnya kita konsumsi sebetulnya bisa dilihat dari struktur anatomi dan fisiologi tubuh.

Nah, katanya dilihat dari struktur gigi dan organ-organ pencernaan, manusia didesain untuk lebih banyak makan bahan nabati, buah, sayur, dan biji-bijia.

Kita memang memerlukan protein dan lemak dari daging. Namun, makanan hewani bukanlah sumber utamanya.

3. Sehat fisik, mental, sosial

Mengutip pepatah kuno dalam budaya Tionghoa, Suwandhi mengemukakan ada empat kunci agar hidup selalu bahagia hingga tua.

Pertama, sehat. kedua, masih punya istri yang sehat. Ketiga, banyak teman. Terakhir, mampu secara ekonomi dan dibutuhkan oleh lingkungannya.

Agar berguna bagi orang lain, ia mengatakan “Enggak perlu muluk-muluk, minimal berguna bagi orang-orang di sekitar kita,” Misal, supir pribadi dan pembantu rumah tangga adalah contoh yang paling dekat.

Kepada mereka, Suwandhi mengaku memperlakukan seperti saudara dan memperhatikan kesejahteraannya. Uniknya, mereka juga makan apa yang Suwandhi makan.

4. Selalu bersyukur

Berlatar belakang dari keluarga kurang mampu, ia mengaku tak pernah membayangkan Suwandhi kecil bisa menjadi dirinya seperti saat ini.

Ia berpegang pada pedoman: Kerjakan sebaik-baiknya apa yang ada di depanmu. Tak perlu jauh-jauh.

Namun, di luar semua bentuk usaha manusiawi, ia mengatakan, “Kita tidak boleh lupa untuk selalu bersyukur pada Tuhan.”

Kesehatan dan semua bentuk anugerah tak lain dan tak bukan adalah karunia-Nya.

Selebihnya, dengan selalu besyukur dan berpandangan positif, pikiran kita akan selalu dalam keadaan seimbang.

Menurutnya, kesehatan fisik sangat dipengaruhi oleh pola pikir.

“Jangan hanya ingat Tuhan pada saat susah,” sambungnya.

Bagaimana, tertarik untuk mencobanya?

Artikel Terkait