Advertorial
Intisari-Online.com – Suatu hari, seorang bijak dan muridnya tiba di kota besar. Mereka tidak punya uang sepeser pun, tapi mereka membutuhkan makanan dan tempat tinggal.
Muridnya yakin bahwa mereka harus mengemis untuk mendapatkan makanan, dan tidur di taman pada malam hari.
(Baca juga:Tak Bisa Konsentrasi Kerja di Kantor? Berhenti Gunakan Media Sosial)
“Ada taman besar tidak jauh dari sini. Kita bisa tidur di sana pada malam hari,” kata murid itu.
“Di udara terbuka?” tanya orang bijak itu.
“Ya” jawab murid itu.
Orang bijak itu tersenyum dan berkata, “Tidak! Malam ini kita akan tidur di hotel dan makan di sana juga.”
Muridnya tercengang dan berseru, “Kita tidak mampu melakukannya!”
“Ayo dan duduklah,” kata orang bijak itu. Mereka berdua duduk di tanah, dan orang bijak itu berkata, “Bila Anda memusatkan perhatian pada topik apapun, itu akan terjadi.”
Orang bijak itu memejamkan mata dan mulai bermeditasi dengan penuh konsentrasi. Setelah sekitar sepuluh menit, ia bangkit dan mulai berjalan, dengan muridnya mengikutinya.
Mereka berjalan melalui beberapa jalan dan gang, hingga sampailah mereka di sebuah hotel.
“Mari, masuklah, masuk,” kata orang bijak itu kepada muridnya. Mereka menginjakkan kaki di pintu masuk, saat seorang pria berpakaian rapi mendekati mereka.
“Saya manajer hotel ini. Anda terlihat seperti guru yang sedang berpetualang, dan saya yakin Anda tidak punya uang. Apakah Anda ingin bekerja di dapur, dan sebagai gantinya saya akan memberi Anda makanan dan tempat tinggal?”
“Baiklah,” jawab orang bijak itu.
Muridnya bingung dan bertanya pada orang bijak, “Apakah Anda menggunakan sihir? Bagaimana Anda melakukannya?”
Sang bijak tersenyum dan berkata, “Saya ingin menunjukkan kepada Anda bagaimana kekuatan pikiran bekerja.
Bila Anda berpikir dengan konsentrasi penuh dan kuat tentang sesuatu yang Anda inginkan terjadi, dan pikiran Anda tidak menolak pokok pemikiran Anda, maka pemikiran Anda akan terwujud.”
“Rahasianya berkonsentasi, memvisualisasikan, melihat detail, ini adalah prasyarat umum. Bila Anda mengosongkan pikiran dan hanya satu pikiran yang bisa masuk, itu akan mendapatkan kekuatan yang besar. Kita harus sangat berhati-hati dengan apa yang dipikirkan.”
(Baca juga:Sisihkan Waktu untuk Santai, Salah Satu Mempertajam Pikiran agar Tak Mudah 'Tulalit')
Murid itu menatap gurunya dan berkata, “Saya melihat bahwa saya harus mempertajam konsentrasi saya agar bisa menggunakan kekuatan ini.”
“Ya, ini adalah langkah pertama,” jawab orang bijak itu.
Mendengar demikian, murid tersebut menyadari bahwa ada banyak hal yang harus dilakukan dalam proses mengasah kekuatan pikiran ini. Ia mengetahui bahwa memiliki iman dan memproyeksikan energi mental dan emosional ke dalam mental dapat mewujudkan virtualitas menjadi kenyataan.
Ia menjadi cukup bijak untuk memahami pemikiran yang terkonsentrasi kuat, dan bisa memberi pengaruh yang sangat kuat.