Advertorial
Intisari-Online.com – Kisah pilu kematian bayi Tiara Debora pada Minggu (3/9) viral di media sosial. Henny Silalahi, ibu Debora, mengunggah cerita kematiannya anaknya di akun Facebook.
Dalam ceritanya, Henny bersama suaminya, Rudianto Simanjorang, panik ketika melihat bayi mereka sesak napas pada pukul 03.00 pagi.
Mereka lantas mendatangi rumah sakit terdekat dari rumah mereka, yakni ke instalasi gawat darurat (IGD) RS Mitra Keluarga Kalideres.
(Baca juga:Bayi Debora Meninggal karena Orangtuanya Terkendala Biaya, Begini Penjelasan Rumah Sakit Mitra Keluarga)
Dokter jaga saat itu, Irene Arthadinanty Indrajaya, langsung melakukan pertolongan pertama dengan melakukan penyedotan (suction).
Menurut dokter Irene, bayi Debora harus masuk pediatric intensive care unit (PICU) karena sudah empat bulan usianya.
Rudianto dan Henny pun langsung mengurus adminstrasi agar anak mereka dirawat di ruang PICU.
Uang muka untuk pelayanan itu sekitar Rp 19.800.000—tapi sayang, hingga kematian Debora, Rudianto dan Henny tidak bisa membayar uang sebesar itu.
Selama ini kita sering mendengar nama UGD, IGD, dan ICU. Namun apa sih perbedaan ICU dan PICU?
- ICU atau unit perawatan intensif adalah departemen khusus dari rumah sakit yang menyediakan perawatan intensif.
Unit ini melayani pasien dengan penyakit dan luka parah yang mengancam jiwa yang memerlukan pemantauan dan dukungan ketat dari peralatan khusus.
Hampir seluruh pasien ICU adalah orang dewasa (dewasa muda sampai lansia) dengan pernapasan akut, trauma, dan kegagalan organ multipel.
Atau pasien yang dipindahkan dari UGD atau bangsal dengan keadaan yang buruk atau juga setelah operasi dan pasien berisiko tinggi mengalami komplikasi.
Unit ini dikelola oleh dokter dan perawat terlatih yang mengkhususkan diri dalam merawat pasien yang sakit kritis.
(Baca juga:Pelayanan Rumah Sakit Buruk, Pasien ICU Dikerumuni Semut)
- PICU atau pediatric intensive care unit adalah bagian rumah sakit yang menyediakan fasilitas perawatan medis tingkat tinggi bagi bayi, anak-anak, dan remaja yang sakit kritis.
PICU berbeda dengan bagian lain rumah sakit, seperti lantai medis umum, karena PICU memungkinkan perawatan intensif dan pemantauan terus-menerus mengenai hal-hal seperti denyut jantung, pernapasan, dan tekanan darah.
Goran Haglund mendirikan unit perawatan intensif anak pertama, yang disebutkan “bangsal darurat anak-anak”, tahun 1955.
Mereka yang dikirim ke PICU adalah setiap anak yang sakit parah dan membutuhkan perawatan intensif serta kebutuhan medisnya tidak dapat dipenuhi di lantai medis utama rumah sakit masuk ke PICU.
Atau anak-anak yang mungkin dengan masalah pernapasan parah, infeksi serius, kondisi jantung tertentu, beberapa komplikasi diabetes, terlibat kecelakaan mobil yang serius, dan hampir tenggelam.
PICU dikawal oleh mereka yang sangat terampil dalam merawat anak-anak. Biasanya diarahkan oleh satu atau lebih intensivis (dokter atau konsultan anak-anak).
Lalu dikelola oleh dokter anak dan perawat yang terlatih secara khusus dan berpengalaman dalam perawatan intensif anak-anak.
Unit ini juga dilengkapi asisten dokter dengan subspesialis yang berhubungan dengan anak, fisioterapis spesialis kehidupan anak, dan psikolog anak.
(Baca juga:Wajib Tahu! Jangan Berikan Air Minum pada Korban Kecelakaan Kondisi Gawat Darurat)
Selain itu, rasio profesional di PICU umumnya lebih tinggi daripada bagian lain di rumah sakit karena mencerminkan ketajaman pasien PICU dan risiko komplikasi yang mengancam jiwa anak-anak.
Tidak heran, PICU memiliki anggaran pelayanan yang lebih besar daripada banyak departemen lain di dalam rumah sakit.