Advertorial

Meski Tergolong Pria Kaya Raya, Nyatanya Pangeran Charles Suka Beli Barang Diskon Juga

Moh Habib Asyhad

Editor

Kepada masyarakat diungkapkan bahwa dengan cara itu pihak istana bisa mengirit  pengeluaran antara 50 - 86%.
Kepada masyarakat diungkapkan bahwa dengan cara itu pihak istana bisa mengirit pengeluaran antara 50 - 86%.

Intisari-Online.com – Pangeran Charles merupakan raja Inggris masa depan dan salah satu lelaki terkaya di dunia.

Namun, calon raja ini lebih senang belanja secara eceran dengan diskon, sehingga barang-barang obralan musim dingin juga, masih lebih mahal dibandingkan dengah yang dibelinya dengan cara yahg digemarinya itu.

(Baca juga:Penasaran dengan Hantu-hantu di Istana Inggris, Inilah yang Dilakukan Pangeran Charles)

Hal itu terungkap, setelah ditemukannya sebuah tas butut berisi faktur-faktur di sebuah jalan di London.

Kepada masyarakat diungkapkan bahwa dengan cara itu pihak istana bisa mengirit pengeluaran antara 50 - 86%.

Faktur-faktur itu ditujukan kepada kantor Pangeran Charles, Istana Buckingham.

Dari situ juga terungkap bahwa pasangan Charles dan Diana memperoleh pasokan keperluan kamar mandi dari sebuah perusahaan Inggris terkenal.

Mereka juga membeli sebuah keramik cina karya Royal Doulton seharga 1.230 dolar AS dengan harga separuhnya.

Menurut seorang juru bicara Doulton, "Kami memberikan konsesi khusus untuk keluarga kerajaan."

"Kami telah memperoleh sehelai surat jaminan dan pihak kerajaan dan saya kira mereka pantas untuk memperoleh satu atau dua kemudahan."

Sementara itu menurut juru bicara Bronnley, produsen keperluan kamar mandi, "Yang bisa kami konfirmasikan hanyalah bahwa kami memasok sabun kepada keluarga Pangeran Charles. Kalau kami tidak tutup mulut, bisa-bisa tiga pelanggan kami di istana akan terbang."

(Baca juga:Buah-buah Buruk Rupa ini Dijual dengan Diskon dan Iklan Menarik agar tidak Perlu Dibuang)

Menurut Dave Morgan, yang menemukan tas berisi faktur-faktur itu, ia merasa heran bahwa orang-orang super kaya seperti anggota Kerajaan Inggris ini malah memperoleh sesuatu dengan harga begitu murah.

(Seperti pernah dimuat di Majalah Intisari edisi Maret 1991)

Artikel Terkait