Advertorial
Intisari-Online.com – Masih saja khawatir dengan ukuran penis?
Terkadang para pria masih saja menerima pertanyaan tentang ukuran penis.
Mereka selalu khawatir kalau-kalau penisnya lebih kecil daripada seharusnya.
Menurut pendapat mereka, ini merupakan satu-satunya hal yang penting ketika membicarakan masalah seks.
Jika tidak bertanya kepada wanita, mereka akan terkejut dengan jawaban yang mereka dapatkan.
Anyway, berikut ini beberapa fakta yang setiap orang harus tahu tentang penis.
* Rerata penis tegak berukura 5,1 – 5,9 inci.
Tegak adalah kata penting di sini. Ukuran penis dalam keadaan lembek mungkin tidak penting.
Satu-satunya yang perlu dikhawatirkan adalah mereka yang memiliki kondisi mikropenis.
* Tidak ada hubungan antara etnis dan penis
Seorang pria tinggi/jari/ras tidak memiliki bantalan pada ukuran penis.
Kita terlalu dituntun untuk percaya bahwa etnis tertentu memiliki penis yang lebih besar daripada yang lain.
Padahal sama sekali tidak ada data yang mendukung hal tesebut.
* Ukuran penis kecil atau disfungsi ereksi?
Kebanyakan pria mengeluh dengan ukuran penis yang kecil lalu mereka benar-benar menderita disfungsi ereksi.
Ketidakmampuan untuk mempertahankan ereksi saat berhubungan seks adalah bukan masalah ukuran penis.
* Ini semua tentang persepsi
Lemak perut adalah penyebab mengapa penis lebih kecil daripada yang sebenarnya.
* Ukuran tidak penting untuk wanita
Bagi wanita, seks tidak hanya soal organ. Sebaliknya, beberapa wanita justru mengaku takut pada penis ‘panjang’.
Sebagian besar wanita mengaku lebih terkesan dengan ketebalan daripada panjang saat mereka berhubungan seks.
Tapi yang jelas, vagina bisa menyesuaikan dengan ukuran penis berapa pun.
* Tidak ada obat ajaib
Tidak ada pil, krim, perangkat hisap atau obat-obatan yang dapat menambah ukuran penis.
Bahkan operasi yang mengklaim dapat meningkatkan ukuran penis tidak benar-benar melakukannya.
Jadi, sekali lagi, jangan khawatirkan masalah ukuran penis Anda.
Percayalah, bagi wanita adalah dapat memuaskan mereka tidak hanya dari ukuran penis saja. (K. Tatik Wardayati)