Advertorial
Intisari-Online.com – Tahukah Anda alasan mengapa kapal RMS Titanic tenggelam di Samudra Atlantik Utara pada 15 April 1912?
Benar. Kapal asal Inggris sepanjang 269 meter ini menabrak gunung es selama pelayaran perdananya dari Southampton ke New York City.
(Baca juga:Rusia Pamer Pangkalan Militer Berbasis Nuklir di Kutub Utara yang ‘Panas’ oleh Cadangan Minyak)
Setelah itu, banyak kapal yang berusaha agar tidak melewati daerah Samudra Atlantik atau Samudra Arktik karena banyaknya gunung es atau daerahnya tertutup es.
Jikapun terpaksa lewat sana, kapal harus menggunakan pemecah es terlebih dahulu.
Namun, untuk pertama kalinya dalam sejarah sebuah kapal berhasil melintasi rute utara yang dingin dan diselimuti es tanpa perlindungan pemecah es.
Dilansir dari bbc.com, kapal tersebut bernama Christophe de Margeria. Ia adalah kapal tanker Rusia.
Kapal sepanjang 300 meter ini membawa gas dari Norwegia ke Korea Selatan
Biasanya mereka akan berlayar lebih dari 10 hari, namun kini kapal bisa sampai hanya dalam waktu enam hari setengah hari.
Dalam perjalannya, kapal mampu menjaga kecepatan rata-rata sekitar 14 knot. Ia lalu melakukan perjalanan melewati es setebal 1 sampai 2,1 meter.
Kapal Christophe de Margeria memang memiliki baja kuat dan merupakan kapal komersial terbesar yang menerima Arc7, mampu melakukan perjalanan di atas es.
(Baca juga:Mbah Siani si Pemecah Batu van Jember: Tak Masalah Honornya Kecil yang Penting Halal)
Tentu saja rekor kapal Christophe de Margeria sangat baik. bahkan Presiden Rusia, Vladimir Putin mengucapkan selamat kepada para kru dan perusahaan kapal, Sovcomflot.
“Ini adalah peristiwa besar dalam sejarah,” ucap Putih.
Tahun 2016, rute laut utara dilewati oleh 19 kapal dari Atlantik ke Pasifik.
Biasanya rute laut utara hanya dibuka selama empat bulan dan seluruh kapal yang mau lewat harus menggunakan pemecah es.
Namun asuransi tinggi dan biaya yang besar untuk pemecah es dinilai terlalu berisiko bagi beberapa pemilik kapal.
“Dan kami berhasil melewatinya. Ini adalah perkembangan yang sangat signifikan,” ucap Bill Spears, juru bicara Sovcomflot.
(Baca juga:Bermodal Ide Gila, Para Peneliti Ini Siap Bekukan Samudra Arktik yang Terus Mencair)