Intisari-Online.com - Seorang perempuan dicampakkan suami yang menikahinya selama 14 tahun setelah dibiarkan lumpuh. Tapi untungnya, kini ia telah mengubah hidupnya dan menemukan cinta lagi … dari pelatihnya.
Para dokter memperingatkan Riona Kelly bahwa ia mungkin tidak akan pernah berjalan lagi setelah dipukul suaminya dengan tongkat. Tapi ia berhasil pulih dengan luar biasa berkat pacar sekaligus pelatih pribadinya yang lebih muda darinya.
Perempuan 37 tahun itu berasal dari Yorkshire—200 mil sebelah utara London. Ia dilarikan ke rumah sakit pada Maret 2015 lalu setelah dipukul tulang punggungnya yang membuatnya lumpuh dari pinggang ke bawah.
(Baca juga: Salut! Hanya Bermodal Sekop dan Tubuh Setengah Lumpuh, Pria Ini Mampu Menggali Bukit untuk Membuat Jalan!)
Hanya berselang lima hari sejak ia masuk rumah sakit, suaminya memutuskan tali pernikahan mereka. Sudah jatuh tertimpa tangga pula.
Tapi untung, keempat anaknya masih bersama dia.
“Setelah suami meninggalkan saya di rumah sakit, teman saya, Sarah, menjadi keluarga terdekat saya. Ia dan anak-anak selalu menyemangati saya selama pemulihan,” ujar Kelly, dilansir dari New York Post.
Ia mengakui pernikahannya telah gagal, tapi di sisi lain ia masih membutuhkan suaminya—lebih-lebih karena mereka punya anak-anak yang mesti ditanggung.
Setelah enam minggu, Kelly masih belum bisa menggerakkan kakinya dan para ahli medis memberitahunya bahwa mungkin ia tidak akan pernah sembuh.
“Saya mengalami kecelakaan mobil 18 bulan sebelumnya dan mereka bilang bahwa itu bisa berpengaruh pada kondisi tulang belakang saya,” tambahnya.
Bagaimanapun juga, menghabiskan hidup di kursi roda bagi seorang ibu bukan persoalan yang gampang. Lebih lagi karena tidak ada suaminya di sisinya.
(Baca juga: Dulu Dicampakkan, Kini Buah Ceplukan yang Pernah Menjadi Penyelamat Prajurit Romawi Itu Harganya Selangit)
“Pertama kali saya keluar menggunakan kursi roda saya pikir semua orang melihat saya. Saya benci itu dan benci diri saya.”
Penulis | : | Moh Habib Asyhad |
Editor | : | Moh Habib Asyhad |
KOMENTAR