Advertorial

Akankah Vagina Mengerut Jika Tidak Berhubungan Seks Secara Teratur?

Agus Surono

Editor

Vagina bisa mengerut jika tidak digunakan untuk berhubungan seksual secara teratur. Bagi yang lajang, cara berikut ini bisa mengatasi hal itu.
Vagina bisa mengerut jika tidak digunakan untuk berhubungan seksual secara teratur. Bagi yang lajang, cara berikut ini bisa mengatasi hal itu.

Intisari-Online.com – Dalam salah satu episode Sex and the City, Charlotte mengakui bahwa dia tidak pernah melihat vaginanya sendiri di cermin.

Episode itu mengingatkan para wanita akan sebuah istilah depresi vagina.

Tapi jauh dari sekedar alur cerita di acara TV, depresi vagina (istilah medisnya atrofi vagina) memang sesuatu yang benar-benar dapat terjadi.

Penyebabnya adalah tidak melakukan hubungan seks secara teratur.

Sebuah kabar buruk jika Anda sedang dalam masa berkencan.

Untuk mengetahui lebih detail soal atrofi vagina ini, marilah simak komentar Nick Panay, juru bicara Royal College of Obstetrics and Gynecology tentang apakah kita benar-benar dapat mengalami komplikasi kesehatan jika kita tidak memiliki cukup seks?

(Baca juga:Vagina Kering? Coba Pakai Minyak Kelapa untuk Mengatasinya)

Jadi, apa sebenarnya depresi atau atrofi vagina?

“Atrofi vagina adalah kekeringan vagina yang terus-menerus yang disebabkan oleh penurunan kadar estrogen,” jelas Nick.

“Hal ini bisa terjadi saat melahirkan, menyusui, atau menopause. Penurunan estrogen menyebabkan pengurangan jumlah keputihan yang dihasilkan dan penipisan dinding vagina.

“Kekeringan vagina adalah masalah umum yang dialami banyak wanita di beberapa fase kehidupannya. Ini bisa menjadi masalah di usia berapa pun, tapi sangat umum terjadi pada wanita yang mengalami menopause. Jadi, mereka seharusnya tidak perlu merasa malu untuk membicarakannya.”

Ada yang merasa sedikit malu?

(Baca juga:Apa Saja Gejala Menopause Dini?)

“50% wanita ini dapat terpengaruh, namun bagaimanapun, dapat dengan mudah diobati. Meskipun ada sejumlah pilihan pengobatan yang tersedia, wanita dianjurkan untuk mencoba pilihan mencoba mengobati diri sendiri terlebih dahulu sebelum mencari saran medis.”

Dan itu, maksud Nick, berhubungan seksual.

“Berhubungan seks juga akan meningkatkan aliran darah ke daerah genital yang akan menyebabkan elastisitas membaik melalui peremajaan kolagen dan elastin, serta peningkatan pelumasan alami.”

Namun, tolong jangan merasa bahwa para wanita langsung memasang aplikasi perkencanan semacam Tinder untuk menyelamatkan vaginanya. Seks bukan satu-satunya cara untuk memiliki vagina yang bahagia.

Nick mengatakan bahwa masturbasi pun akan memiliki efek yang sama dalam membantu menjaga daerah genital lembab dan darah mengalir, namun terapi penggantian estrogen dan pelumasan vagina yang baik atau pelembab juga penting.”

Jika vagina Anda merasa kering dan “sedih”, sulit untuk merasakan suasana hati menjelang bercinta. Nick merekomendasikan untuk menambahkan pelumas.

(Baca juga:Mengapa Wanita Bisa Gagal Menikmati Seks?)

“Sebelum berhubungan seks, wanita bisa mengoleskan pelumas ke vulva, vagina, atau penis pasangannya agar vagina tetap lembab, sementara pelembab vagina yang dioleskan di dalam vagina bisa memiliki efek yang tahan lama. Namun, penting untuk diingat bahwa produk berbasis minyak atau minyak bumi dapat merusak kondom lateks dan terkadang mengganggu vagina.”

Jika, bagaimanapun, seks dan masturbasi benar-benar tidak bekerja, jangan berdiam diri. Segera temui dokter.

"Jika tindakan menolong diri sendiri itu tidak efektif," kata Nick, "dan gejala wanita sangat parah dan mengganggu aktivitas normalnya, atau jika dia memiliki gejala bermasalah lainnya, seperti sensasi panas di dada (hot flushes) dan berkeringat di malam hari, dia bisa menemui dokter umum”

Artikel Terkait