Advertorial
Intisari-Online.com – Belum lama tersiar kabar yang menyebar lewat media sosial soal garam yang dicampur serpihan kaca.
Alasan pencampuran karena harga garam yang mahal sehingga dilakukan pengoplosan garam dan serpihan kaca.
Kabar itu bermula ketika warga Desa Takerharjo, Kecamatan Solokuro, Lamongan, merasa janggal saat sedang memasak dengan menggunakan garam berbentuk seperti bubuk kristal kaca yang tidak bisa hancur dan sulit dihaluskan saat ditumbuk.
Lalu muncul dugaan garam itu dicampur serpihan kaca.
Namun Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBBPOM) Surabaya menegaskan bahwa informasi mengenai garam campur serpihan kaca tersebut adalah kabar bohong.
Kepala BBPOM Surabaya Dra. Apt. Hardaningsih di Surabaya, Jumat, mengatakan lembaganya sudah mengambil contoh produk garam yang dikabarkan bercampur serpihan kaca dan melakukan pengujian laboratorium.
(Baca juga:Benarkah Garam Bikin Air Mendidih Lebih Cepat?)
BBPOM Surabaya sudah memeriksa sampel produk garam merek “Ibu Bijak”, “Anak Pintar”, “Sarcil”, “Cap Gajah”, “Cap S”, dan “Karapan Sapi” buatan produsen asal Surabaya, Pamekasan, Gresik, dan Pati yang beredar di Jawa Timur.
Hasilnya, tidak ada satu pun produk garam konsumsi dalam kemasan 250 gram itu yang mengandung serpihan kaca. "Kami pastikan tidak ada garam yang tercampur serpihan kaca. Berita yang ada di media sosial tidak benar atauhoax. Karena Jumat minggu lalu kami sudah lakukan sidak dengan pengambilan sampel dan lakukan pengujian laboratorium dan semua hasilnya tidak ada yang mengandung kaca," kata dia. Hasil uji laboratorium, ia menjelaskan, menunjukkan bahwa produk-produk garam yang diperiksa aman dikonsumsi berdasarkan tiga parameter pengujian.
"Setelah kami lakukan uji laboratorium hasilnya sudah memenuhi syarat semua seperti kadar air, NaCl dan kadar Iodiumnya aman untuk di konsumsi," tuturnya.
"Saya imbau agar tidak menyebarkan informasihoaxkarena dari informasi itu dapat meresahkan masyarakat dan juga dapat memberikan dampak produsen dan konsumen," ujarnya.
(Baca juga:Mulai dari Minyak Jeruk hingga Air Garam, Inilah 10 Cara Mudah dan Ampuh Alami Menyembuhkan Kaki Bengkak)
Sementara itu, Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Jawa Timur akan menelusuri penyebar kabar bohong mengenai peredaran garam bercampur kaca di Malang dan Lamongan, Jawa Timur.
Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Jawa Timur Kombes Pol Widodo di Surabaya, Jumat, mengatakan satu perusahaan garam sudah melaporkan tuduhan pelanggaran undang-undang tentang informasi dan transaksi elektronik berkenaan dengan peredaran informasi mengenai garam campur kaca di media sosial.
"Kemarin ada perusahaan garam yang melapor. Ini akan kami tangani, apalagi sudah ada hasil laboratorium dari BBPOM bahwa ini tidak mengandung kaca, sehingga akan kami tindak lanjuti kepada orang yang pertama kali mengunggah beritahoaxtersebut," kata Widodo.
Widodo menambahkan polisi mensinyalir pengunggah pertama kabar bohong itu di media sosial berasal dari Nusa Tenggara Timur (NTT).
"Pelaku setelah kami telusuri, yang membuat video dari wilayah NTT. kita akan telusuri dan mudah-mudahan dalam waktu dekat bisa diungkap," ucapnya. (*)