Advertorial

Wow! Unsur Kimia pada Emas Kemungkinan Bisa Digunakan Untuk Obati Kanker

Ade Sulaeman

Editor

Alat ini terbukti efektif  setelah ditanamkan di otak ikan zebra. Sehingga menunjukkan bahwa ada kemungkinan dapat digunakan pada makhluk hidup lain.
Alat ini terbukti efektif setelah ditanamkan di otak ikan zebra. Sehingga menunjukkan bahwa ada kemungkinan dapat digunakan pada makhluk hidup lain.

Mau Meniru Turis Ini? Makan 1,2 Kg Serangga demi Emas Batangan?

Intisari-Online.com – Baru-baru ini ilmuwan dari University of Edinburgh berhasil menyelesaikan sebuah penelitian.

Penelitian ini terkait logam mulia emas dengan sel kanker paru-paru.

Hasilnya mereka menemukan bahwa unsur kimia dari emas memungkinkan untuk memiliki kemampuan untuk mempercepat atau mengkatalisis reaksi kimia tanpa efek samping.

Alat ini terbukti efektif setelah ditanamkan di otak ikan zebra. Sehingga menunjukkan bahwa ada kemungkinan dapat digunakan pada hewan hidup.

Meskipun belum diuji pada manusia.

(Baca juga: Beda Dari yang Lain, Mesin ATM Ini Terbuat Dari Emas. Alasannya Sangat Historis)

Diharapkan alat semacam itu suatu hari nanti dapat digunakan untuk mengurangi efek samping dari perawatan kemoterapi saat ini dengan tepat menargetkan sel sakit tanpa merusak jaringan sehat.

Dr. Asier Unciti-Breceta dari University of Edinburgh mengatakan, mereka telah menemukan sifat baru dari emas yang sebelumnya tidak diketahui.

“Temuan kami menunjukkan bahwa logam tersebut dapat digunakan untuk melepaskan obat-obatan di dalam tumur dengan sangat aman,” kata Dr. Asier.

Tapi ia tidak memungkiri bahwa masih ada pekerjaan yang harus dilakukan sebelum alat ini dapat digunakan pada pasien.

(Baca juga: )

“Ini masih langkah awal. Kami berharap bahwa alat tersebut bisa ditanamkan pada manusia oleh ahli bedah untuk mengaktifkan kemoterapi dan mengurangi efek berbahaya pada kesehatan.”

Terakhir, hasil penelitian ini berpotensi untuk memperbaiki pengobatan kanker dan mengurangi efek samping. Khususnya untuk memperbaiki pengobatan tumor otak dan kanker ganas lainnya.

Artikel Terkait