Advertorial
Intisari-Online.com – Kenalkan, Ezrah Dormon (12 tahun) dari Panama City, Panama.
Umumnya, bila anak seumur itu memiliki kegemaran melukis akan melakukannya dengan media kertas atau kanvas.
Berbeda dengan Ezrah yang memilih kulit tubuh sebagai media lukisnya. Yap, dia adalah seorang seniman tato cilik.
Murid SMP itu sudah menciptakan 20 rancangan tato yang telah diaplikasikan kepada kliennya.
Ini membuktikan bahwa ia dipercaya oleh penggemar tato untuk menunjukkan bakat dan kemampuanya membuat tato.
(Baca juga: Sadis! Seniman yang Dijuluki ‘Penyihir Seni Piksel’ Ini Melukis dengan Menggunakan Darahnya Sendiri)
Ketertarikan Ezrah pada tato dimulai ketika ia melihat ibunya sedang ditato bergambar bunga warna merah.
Menurut ibunya, Ezra berseru: “Wow, aku berharap bisa mencobanya. Aku benar-benar ingin tahu bagaimana menato.”
Tidak diduga seniman tato Ali Garcia bilang: “Baik, kenapa tidak kamu coba sekarang saja?”
Ali Garcia mengajarkan Ezrah mewarnai bidang kosong pada tato ibunya yang sedang dikerjakan.
Murid SMP itu pun menerima tawaran Ali. Ia mengaku merasa sedikit tegang, tetapi begitu memulainya ia merasa nyaman dan mulai mewarnai.
(Baca juga: Seniman Ini Pergi Ke Berbagai Tempat Indah Namun Justru Melukis Motif Bajunya Sendiri di Sana)
Sejak itu Ali Garcia menjadi mentor bagi Ezrah dalam belajar menato kulit tubuh.
Ia mengajarkan murid ciliknya itu bagaimana menggambar berbagai bentuk tato, seperti bunga mawar, panther, burung camar, ular, dan tentunya hiu.
Sekadar tahu, hiu adalah julukan untuknya sebagai seorang seniman tato cilik itu, yaitu The Shark.
Saat praktek dengan alat penato, Ezrah secara teratur berlatih menggambar anggur dengan peralatan untuk menato.
Orang yang pertama yang ditato Ezrah adalah ayahnya sendiri. Aksinya menato tangan ayahnya divideokan.
(Baca juga: Keren! Seniman Ini Gunakan Cahaya LED untuk Melukis)
Dilansir dari Dailymail.uk, video Ezrah sedang menato disebar minggu ini di situs Now This.
Seniman tato cilik itu terus mengembangkan kemampuannya membuat tato di Honolulu, Amerika Serikat, hingga sekarang.
Beberapa kliennya adalah termasuk guru matematikanya di sekolah.
Secara teratur Ezrah juga mengucapkan terima kasih kepada mentornya melalui media sosial.
Ia mengatakan kalau ia sangat menikmati belajar tato dan rasa syukurnya karena telah diajarkan.
“Setiap kali ada yang datang untuk minta ditato, mereka tahu bahwa aku masih belajar. Aku hanyalah seorang magang,” kata Ezrah.
Menurutnya, bila kliennya merasa nyaman, ia akan menato kliennya sedapatnya dan mencoba melakukan pekerjaannya dengan sebaik mungkin.
Ezrah sendiri belum pernah menato dirinya. Ia mengaku karena belum cukup umur untuk mendapatkan tato di tubuhnya.
Saat ditanya cita-citanya kelak, ia mengaku ingin melakukan sesuatu yang bisa membuatnya benar-benar bahagia.
“Apa yang aku ingin lakukan mungkin seperti keliling dunia dengan peralatan tato di tangan. Atau, bila aku kuliah aku akan membawa tas berisi peralatan tato, dengan demikian aku bisa dapat uang dari hasil menato,” tutup Ezrah “The Shark” Dormon.