Intisari-Online.com – Sebuah penelitian mencoba mencari kaitan antara uang dan kebahagiaan. Bukankah ada yang bilang kebahagiaan tidak bisa dibeli dengan uang?
Ternyata hasil penelitian itu menunjukkan bahwa uang bisa membeli kebahagiaan.
Namun, yang patut diperhatikan adalah apakah yang dibeli itu.
Dari percobaan itu, dilaporkan bahwa kebahagiaan yang lebih besar bisa diperoleh dengan membelanjakan uang untuk menghemat waktu – misalnya dengan membayar seseorang untuk melakukan tugas kita – dibandingkan dengan menghabiskan uang untuk membeli barang-barang.
Psikolog mengatakan bahwa stres karena kurangnya waktu menyebabkan rendahnya kesehatan dan berkontribusi terhadap kegelisahan dan insomnia.
Namun, mereka bilang bahkan orang yang sangat kaya pun sering enggan membayar orang untuk melakukan pekerjaan yang tidak mereka sukai.
"Dalam serangkaian survei, kami menemukan bahwa orang-orang yang mengeluarkan uang untuk membeli lebih banyak waktu luang mereka lebih bahagia - itulah kepuasan hidup mereka yang lebih tinggi," kata Dr Elizabeth Dunn, seorang profesor psikologi di University of British Columbia, Kanada.
(Baca juga: Kebahagiaan Itu Pilihan, Ini 16 Cara Simpel Meraih Kebahagiaan)
Meningkatnya pendapatan di banyak negara telah menyebabkan sebuah fenomena baru. Dari Jerman ke AS, orang melaporkan "kelaparan waktu", di mana mereka mendapat tekanan atas tuntutan harian pada waktunya.
Psikolog di AS, Kanada dan Belanda berangkat untuk menguji apakah uang dapat meningkatkan tingkat kebahagiaan dengan membebaskan waktu yang menjerat orang-orang itu.
Lebih dari 6.000 orang dewasa di AS, Kanada, Denmark dan Belanda, termasuk 800 jutawan, ditanyai tentang berapa banyak uang yang mereka habiskan untuk membeli waktu.
Para peneliti menemukan bahwa kurang dari sepertiga individu menghabiskan uang untuk membeli sendiri waktu setiap bulannya.
Source | : | bbc.co.uk |
Penulis | : | Agus Surono |
Editor | : | Agus Surono |
KOMENTAR