Intisari-Online.com -Jangan berharap menemukan jawaban dokter, tentara, atau polisi dari remaja Indonesia masa kini saat bertanya apa profesi idaman mereka.
Profesi-profesi itu memang impian mereka saat kecil, tapi tidak saat mereka sudah menginjak masa remaja.
Dari survei yang dilakukan LinkedIn, bekerja di bidang teknologi-informasi (TI) dan keuangan adalah idaman para remaja masa kini.
(Baca juga:Benarkah Menjadi Dokter Hanya Cita-cita Anak SD yang Sulit Diwujudkan?)
Sekitar seribu responden dari seluruh Indonesia dilibatkan dalam survei ini, meliputi para pelajar berusia 16-23 tahun dan profesional muda berusia sekitar 25-36 tahun yang sudah punya pengalaman kerja setidaknya dua tahun.
Dari situ ditemukan bahwa dokter, polisi, tentara, guru, dosen memang menjadi impian mereka saat keci. Tapi, hanya 13 persen yang bekerja sesuai dengan cita-cita masa kecilnya itu.
Sementara sisanya, 58 persen melenceng dan 29 persen bekerja di bidang yang masih berkaitan dengan cita-citanya itu.
“Evolusi pekerjaan impian dari masa ke masa menandakan perubahan ketertarikan dan keinginan terhadap kemampuan dan keterampilan baru, seperti contoh kemampuan bidang IT dan finansial yang semakin dibutuhkan saat ini,” Linda Lee, Head of Communications, Southeast Asia and North Asia LinkedIn dalam rilis yang diterima Kompas Lifestyle pada Sabtu (22/7), seperti dilansir dari Tribunnews.com.
Dari survei itu juga diketahui bahwa menjadi pengusaha dan ilmuwan merupakan mimpi yang dimiliki lintas generasi. Bagaimanapun juga, dua profesi ini tetap menjadi favorit para responden itu.
(Baca juga:Di Indonesia Jadi Idaman, Di Jepang Profesi Dokter Justru Bikin Pria Tak Diminati oleh Para Wanita)
“Pergeseran popularitas sebuah profesi dapat didorong oleh semangat dan inspirasi. Hampir setengah dari seluruh pelajar menyatakan bahwa mereka memiliki minta besarterhadap pekerajaan impian tersebut dan hal tersebut memiliki arti yang spesial bagi mereka,” tulis laporan survei itu.
Lebih dari 30 persen pelajar menyatakan bahwa seseorang atau sesuatu telah menginspirasi mereka sehingga mencita-citakan sebuah pekerjaan.
Survei itu juga memperlihatkan bahwa kepercayaan diri orang muda saat ini meningkat karena 94 persen merasa didukung penuh oleh orangtua mereka.
Tak hanya itu, 89 persen pelajar memiliki kepercayaan diri untuk mampu meraih impian mereka.
Lepas dari itu, tetap ada ironi di antara para responden itu. Sebagian besar, persentasenya sekitar 51 persen mengakui bahwa urusan finansial adalah hambatan terbesar mereka. Mereka juga kesulitan membangun jaringan yang tepat.
(Baca juga:Pasangan Bekerja di Bidang Keuangan? Waspada! Mereka Rentan Berselingkuh dengan Rekan Kerja)
Selain itu, hanya delapan persen yang mengatakan bahwa akses pendidikan merupakan tantangan besar. Sisanya, karena orangtua tak mendukung.
Survei itu juga menyimpulkan bahwa fakta itu dapat menandakan lebih terbukanya akses ke pendidikan, sehingga mempermudah mereka mendapatkan ilmu untuk mengejar pekerjaan impian.