Coba Tanyakan 4 Hal Ini pada Diri Anda Sebelum Nekat Memutuskan Selingkuh

Moh Habib Asyhad

Editor

Orang yang Pernah Selingkuh Lebih Toleran Terhadap Perselingkuhan
Orang yang Pernah Selingkuh Lebih Toleran Terhadap Perselingkuhan

Intisari-Online.com -Tak pelak lagi, salah satu godaan terbesar dalam pernikahan adalah perselingkuhan.

Tidak laki-laki, tidak perempuan, dua-duanya berpotensi terjerumus dalam jurang “kesenangan sesaat” ini.

(Baca juga:Secara Fisik Wanita Tukang Selingkuh Terlihat Lebih Menggoda Bagi Pria, Benarkah?)

“Sulit untuk menolak semua perhatian dan perasaan tersanjung yang muncul di tahap awal perselingkuhan,” ujar Barbara Greenberg, psikolog klinik dan terapis keluarga.

Nah, sebelum kita nekat memutuskan berselingkuh, alangkah baiknya kita menanyakan empat hal ini pada diri kita:

Apa akibatnya?

Hal pertama yang harus Anda pikirkan adalah apa yang terjadi jika perselingkuhan ini terbongkar, karena kemungkinannya sangat besar.

Renungkan dengan baik bagaimana permainan ini akan berakhir.

"Kebanyakan orang yang selingkuh adalah mereka yang kesepian dan bosan. Mereka mungkin tidak merasa dihargai atau dianggap dalam hubungan itu. Pada kondisi itu memulai 'hubungan baru' terasa menyenangkan, tetapi bukan solusi sebenarnya dari rasa kesepian dalam hubungan Anda," kata Kathryn Smerling, terapis keluarga dan pernikahan.

Apakah saya siap untuk dua kehidupan?

Menyimpan sebuah rahasia bisa mendatangkan kecemasan. Karena Anda terus menerus takut ketahuan dan merasa sudah terlalu jauh melangkah, Anda pasti berharap tidak pernah memulainya.

"Melakukan segala hal dengan sembunyi-sembunyi bisa membuat stres dan rasa cemas. Kita bahkan jadi pandai berbohong untuk menjaga dua kehidupan ini tidak saling mencampuri. Pertimbangkan apakah perselingkuhan itu layak," kata Greenberg.

Bagaimana jika tak sesuai harapan?

Ketika seseorang merasa dikhianati, ia akan merasa hancur. Hal ini akan dialami oleh tiga orang yang terlibat dalam hubungan itu: Anda, pasangan, dan orang ketiga.

Jika pasangan selingkuh Anda menjadi terobsesi dengan Anda, kondisinya bukan hanya menyebalkan tapi juga berbahaya.

"Obsesi bisa membuat seseorang punya keinginan balas dendam, termasuk merusak hubungan utama Anda," kata Greenberg.

Pada saat yang sama, pengkhianatan pada kepercayaan yang pasangan berikan akan melukai hatinya, dan juga bisa membuatnya melakukan hal-hal nekat, termasuk membalas ulah Anda dan selingkuhan.

Adakah pintu keluar?

Walau pada awalnya Anda merasa dipuja, mendapat perhatian, dan kesenangan, hal itu lama-lama akan pudar dan terasa biasa saja.

Ingatlah bahwa sesuatu yang menggoda tak selalu permanen dan sehat.

"Mungkin yang permanen adalah hancurnya keluarga Anda dan perasaan aman," kata Greenberg.

(Baca juga:Ulang Tahun Pernikahan ke-68 Paling Manis di Tengah Ladang Seluas 100 Hektar)

Pada sebagian kasus, orang yang berselingkuh secara sadar atau tidak sadar ingin keluar dari hubungannya.

Tetapi, berselingkuh bukan cara melakukannya. Jika semua upaya menyelamatkan hubungan menemui jalan buntu, tak ada salahnya mengakhiri hubungan dengan baik-baik.

"Bicara dengan jujur pada pasangan adalah cara yang lebih baik. Anda mungkin takut kehilangan keluarga, stabilitas, bahkan reputasi. Tetapi mengakhiri hubungan yang lama sebelum memulai yang baru akan menghindari rasa sakit dan drama," katanya.

(Artikel ini pernah muncul di Kompas.com dengan judul "Sebelum Selingkuh Tanyakan pada Diri Sendiri 4 Hal Ini")

Artikel Terkait