Dunia Berduka, Perempuan Pertama Peraih Nobel Matematika Itu Meninggal Dunia di Usia 40 Tahun karena Kanker Payudara

Moh Habib Asyhad

Penulis

Maryam Mirzakhani
Maryam Mirzakhani

Intisari-Online.com -Namanya begitu harum ketika ia ditahbiskan sebagai perempuan dan orang Iranpertama peraih Fields Medal.

Ini adalah penghargaan tertinggi di bidang matematika setara hadiah Nobel.

Dialah Maryam Mirzakhani. Dan dunia pun berkabung saat perempuan 40 tahun itu diumumkan meninggal dunia di Amerika Serikat pada Sabtu (15/7) karena kanker payudara.

(Baca juga:Mengenal Maryam Mirzakhani, Perempuan Pertama yang Merebut Nobel Matematika)

Maryam adalah profesor di Universitas Stanford. Kanker payudara itu telah merambat dan telah menyerang tulangnya.

Fields Medal disebut juga Nobel Matematika, hanya diberikan setiap empat tahun sekali kepada dua hingga empat ahli matematika yang berusia di bawah 40 tahun.

Maryam menerima penghargaan itu pada 2014 lalu karena dianggap sangat menonjol di bidang geometri dan sistem dinamika yang kompleks.

Presiden Iran Hassan Rouhani mengatakan kematian Mirzakhani merupakan “kesedihan yang luar biasa.”

Sementara, Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif mengatakan kematiannya menyebabkan kesedihan bagi semua orang Iran.

“Lampu telah kami padamkan hari ini. Hatiku sangatlah hancur...,” tulis ilmuwan Iran, Firouz Naderi, dalam akun Instagramnya.

Dalam akun Instagramnya Firouz lalu menulis: “Dia jenius? Ya, memang. Tapi mendiang juga seorang perempuan, seorang ibu dan seorang istri.”

Mirzakhani dan suaminya, ilmuwan Ceko Jan Vondrak, memiliki satu anak perempuan.

Inilah Maryam Mirzakhani yang dipasang otoritas Iran yang dikritik banyak orang.
Beberapa pengguna media sosial mengkritik otoritas Iran karena tidak menggunakan foto terbaru Mirzakhani yang tidak menggunakan kerudung atau penutup kepala.

Media resmi Iran menggunakan foto-foto lama mendiang yang memperlihatkan Mirzakhani menggunakan penutup kepala.

Pimpinan Universitas Stanford, Marc Tessier-Lavigne menggambarkan Mirzakhani sebagai “ahli matematika yang jenius dan juga rendah hati yang bersedia menerima penghargaan hanya dengan harapan dapat mendorong orang lain untuk mengikuti jalannya.”

“Maryam pergi terlalu cepat tapi dampaknya akan terus berlanjut bagi ribuan perempuan yang terinspirasi dirinya dalam mendalami matematika dan sains,” katanya.

Siapa Maryam Mirzakhani?

Lahir pada 1977, Profesor Mirzakhani dibesarkan di Iran setelah revolusi. Dia telah meraih dua medali emas di Olimpiade Matematika Internasional ketika masih remaja.

Dia meraih gelar Doktor di Universitas Harvard pada 2004, dan kemudian bekerja di Universitas Princeton sebelum mendapatkan jabatan profesor di Universitas Stanford pada 2008.

Raihannya atas Fields Medal pada tiga tahun lalu, mengakhiri penantian panjang kaum perempuan untuk mendapatkan penghargaan tersebut, yang pertama kali diberikan pada 1936.

(Baca juga:Yuk, Berkenalan Dengan Sajad Gharibi, Pemuda Asal Iran yang Dijuluki Hulk di Dunia Nyata)

Mirzakhani juga orang Iran pertama yang menerima penghargaan tersebut.

Fields Medal dianggap seperti Hadiah Nobel bagi matematika, yang dianugerahkan oleh sebuah komite dari Persatuan Ahli Matematika Internasional (IMU).

Penghargaan yang disertai hadiah uang tunai 15 ribu dolar Kanada atau sekitar Rp160 juta ini dipelopori oleh ahli matematika asal Kanada, John Fields.

Artikel Terkait