Intisari-Online.com – Pihak berwenang Israel bersikeras bahwa perintah kerja dihentikan dan dikeluarkan sebelum tentara melakukan penggerebekan di peternakan surya yang diduga tidak memiliki izin bangunan yang tepat.
Sebelumnya, dilansir dari independent.co.uk, Belanda telah mengajukan keluhan kepada pemerintah Israel setelah puluhan panel surya Belanda yang disumbangkan ke sebuah desa di Tepi Barat disita oleh pihak berwenang Israel.
Sistem tenaga diesel dan solar hibrida dipasang pada tahun lalu di Jubbet al-Dhib, sebuah desa terpencil yang menampung 150 orang di wilayah Tepi Barat yang diduduki oleh Israel.
Kata pihak berwenang, panel dibangun dengan izin yang tidak tepat. Sehingga mereka menyita peralatan milik proyek kemanusiaan senilai 307.000 Euro (Rp4,67 triliun) pekan lalu.
Kritik menunjukkan bahwa izin mendirikan bangunan untuk rumah dan infrastruktur Palestina yang baru hampir tidak mungkin diperoleh.
(Baca juga: Jangan Salah, Ternyata Lebih dari Separuh Warga Israel Mendukung Kemerdekaan Palestina)
Walikota desa mengatakan kepada kantor berita Palestina Ma’an News bahwa panel-panel tersebut telah hancur.
Sementara Komet-ME, organisasi bantuan yang memasang panel tersebut, mengatakan bahwa ada 60-90 orang yang mengambil panel secara utuh dan peralatan lainnya. Sementara tempat dihancurkan dan ditinggalkan oleh Pasukan Israel.
Kementerian Luar Negeri Belanda telah meminta agar peralatan tersebut dikembalikan ke Jubbet al-Dhib dan sedang memperimbangkan apa “langkah selanjutnya yang akan diambil”.
Sebelumnya, lebih dari 300 struktur di Tepi Barat dibongkar oleh pemerintah Israel pada 2016.