Intisari-Online.com – Tak berlebihan memang bila Belanda disebut sebagai Negeri Kincir Angin.
Sang bayu yang merupakan energi terbarukan dan ramah lingkungan itu diolah melalui turbin-turbin yang ada untuk menghasilkan energi listrik.
Salah satu penggunaan energi listrik itu adalah menggerakkan kereta api yang merupakan jenis transportasi massal.
Tak tanggung-tanggung, Belanda menargetkan bahwa armada keretanya 100 persen memanfaatkan tenaga angin untuk mengangkut penumpang atau barang pada tahun 2018.
Namun sepertinya para pejabat setempat mampu membuat lompatan berarti sehingga pada awal 2017 semua kereta sudah memanfaatkan energi angin itu.
Belanda memang sudah dalam taraf mumpuni untuk menjinakkan angin. Menurut DutchNews.nl, saat ini total ada 2.200 turbin angin di seluruh negeri.
Kincir angin ini mampu menghasilkan tenaga yang cukup untuk menerangi 2,4 juta rumah.
Kereta api sendiri mengonsumsi sekitar 1,2 miliar kWh listrik per tahun, yang kira-kira merupakan konsumsi daya total setiap rumah di kota terbesar di negara itu, Amsterdam.
Tujuan menggerakkan armada kereta apinya seratus persen bertumpu pada energi angin itu tercapai dalam kemitraan dengan Eneco, pemasok energi berkelanjutan Belanda.
Menurut manajer Eneco Michel Kerkhof, "Apa yang membuat kerja sama ini unik adalah bahwa pengurangan jejak CO2 yang secara luar biasa dan bisa memberi contoh bagi sektor lain."
Dalam kata lain, mengurangi polusi yang dapat memperparah kerusakan lingkungan.
Energi angin memang dengan cepat mengambil alih sektor energi di Belanda, sementara negara-negara lain juga berupaya meningkatkan produksi energi terbarukan mereka.
Pada Agustus 2016, Skotlandia melaporkan bahwa “peternakan anginnya” mampu menghasilkan 106 persen dari seluruh kebutuhan energi negara tersebut. Surplus berarti!
Skotlandia berencana untuk menjadi negara dengan 100 persen nol karbon pada tahun 2020. Mereka juga berinvestasi dalam pembangkit listrik pasang surut untuk membantu mencapai tujuan tersebut.
Amerika Serikat juga membuat langkah dalam pembangkit tenaga anginnya.
Menurut American Wind Energy Association (AWEA), ada lebih dari 48.800 turbin yang beroperasi di Amerika Serikat, yang menghasilkan listrik 73.992 MW pada tahun 2015.
Meskipun jumlah turbinnya lebih banyak, namun kebutuhan energi AS pun tinggi.
Kita sedang berada di tengah revolusi energi bersih. Beberapa penelitian bahkan menunjukkan bahwa negara-negara sebesar AS dapat sepenuhnya didukung oleh energi terbarukan pada tahun 2050.
Bagaimana dengan Indonesia?