Menerima Permintaan Maaf dari Orang Paling Dibenci saat Lebaran Kemarin, Sanggupkah Kita Memaafkannya?

Ade Sulaeman

Editor

Memaafkan di Hari aang Fitri adalah Kado Terbaik Bagi Diri
Memaafkan di Hari aang Fitri adalah Kado Terbaik Bagi Diri

Intisari-Online.com—“Maafkanlah orang yang paling Anda benci.”

Apa yang ada dalam pikiran kita ketika mendengar anjuran ini?

Barangkali emosi membuncah.

Rasa-rasanya tidak rela memberi maaf pada orang yang begitu dibenci.

Ego kita pasti terusik ketika diminta memberi maaf pada orang yang paling tidak ingin kita maafkan.

(Baca juga: Memaafkan Orang yang Kita Cintai Akan Meringankan Kesedihan)

Rekaman kesalahannya mungkin terulang kembali, kebencian terasa di dalam hati, dan wajahnya yang tidak ingin kita lihat seolah menari-nari dalam pikiran.

Jadi mungkinkah kita memaafkan orang yang paling dibenci itu?

Jawabannya sangat mungkin.

Asal kita mengetahui dan memahami alasannya dengan baik. Apa alasannya?

Berikut pandangan Marc dan Angel Chernoff penulis buku 1,000+ Little Things Happy, Successful People Do Differently:

(Baca juga: Punya Dendam Lama Yang Menyiksa? Ini Lima Alasan Mengapa Kita Harus Memaafkan Saat Silaturahmi Idul Fitri)

1. Memaafkan mengizinkan kita membuka pintu kebahagiaan untuk diri kita sendiri.

Menyimpan amarah dan dendam hanya akan membuat perjalanan hidup kita dipenuhi kebencian. Dalam kebencian tentu kecil kebahagiaan.

2. Memaafkan membuat kita memahami bahwa semua orang dalam hidup kita bisa dijadikan guru kehidupan.

Dari kesalahan orang lain dan luka yang kita miliki dalam hidup kita, kita bisa memetik banyak pelajaran hidup.

3. Memaafkan menolong kita untuk berhenti merasa menjadi korban atas segala keburukan yang terjadi.

Jika kita terus merasa menjadi korban akan kesalahan orang lain, kita sulit untuk bersyukur. Tanpa rasa syukur, hidup ini tidak lega.

4. Memaafkan menyadarkan kita bahwa hidup ini adalah tentang memberikan yang terbaik.

Termasuk memberikan kebaikan pada diri kita sendiri dengan melepaskan maaf.

5. Pengampunan pada orang lain mengajarkan kita betapa kita juga akan membutuhkan maaf dari orang lain suatu waktu nanti.

Bagaimanapun kita harus sadar bahwa kesalahan adalah bagian dari kehidupan.

6. Memaafkan meningkatkan tingkat kesadaran kita untuk bertumbuh dewasa dengan bijaksana.

Sebab saat kita tidak memaafkan, proses belajar kita terhambat.

7. Memaafkan mengajarkan kita untuk tidak terlalu berharap pada orang lain.

Kita dapat belajar bahwa tidak adanya gunanya marah karena apa yang kita harapkan tidak dilakukan orang lain.

8. Memaafkan mengajarkan kita untuk tidak egois untuk melindungi diri kita sendiri.

Kesalahan sering terjadi karena orang terlalu mementingkan dirinya sendiri. Hal ini perlu kita pahami, karena hal ini juga berlaku pada kita.

9. Memaafkan menciptakan ruang untuk merelakan apa yang sudah terjadi.

Setelah itu, kita bisa bersiap untuk terbuka pada kisah dan kebahagiaan yang baru.

10. Memaafkan adalah cara balas dendam paling baik.

Mungkin terdengar sedikit kasar, namun itulah kenyataannya.

Balas dendam dengan amarah dan kebencian tidak akan mempengaruhi hidup orang yang bersalah pada kita.

Sebaliknya, pengampunan dapat menghantamnya dengan penyesalan. Ia bisa berubah dan kita pun merasakan kelegaan.

Bagaimana? Siap untuk memaafkan orang yang paling kita benci?

Artikel Terkait