Silakan Saja Bangun Citra yang Baik di Media Sosial, Tapi Jangan Berbohong

Ade Sulaeman

Penulis

Sebelum meluncurkan kampanye di media sosial, ada beberapa strategi yang harus dilakukan
Sebelum meluncurkan kampanye di media sosial, ada beberapa strategi yang harus dilakukan

Intisari-Online.com – Berdasarkan survei dari LearnVest, perusahaan perencanaan keuangan Amerika Serikat, lebih dari 56% generasi milenial mengatakan bahwa mereka telah memasang foto di media sosial agar dinilai ‘mampu’ dengan makan atau mengunjungi tempat yang lebih mahal.

Survei tersebut dilakukan kepada 1.000 orang seperti dilansir nypost.com.

Salah satu alasan mereka melakukan hal ini adalah mencoba untuk “menciptakan kecemburuan dan membuat diri mereka tampak lebih diminati”.

“Terutama minat dari mantan pacar,” jelas Fran Walfish, seorang psikoterapis.

Sebelumnya, sebuah studi tahun 2012 yang diterbitkan dalam Journal of Personality Social Psychology mencatat bahwa generasi milenial “lebih berfokus pada uang, citra, dan ketenaran” daripada generasi sebelumnya.

(Baca juga: Sangat Takut Kalah Eksis di Media Sosial? Itu FOMO Namanya!)

Sebenarnya, apapun alasannya, membangun citra positif atau baik di media sosial tidak pernah dipermasalahkan.

Namun perlu diingat, jangan sampai unggahan tersebut memiliki efek negatif kepada keluarga, teman, dan koneksi di media sosial. Apalagi sampai berbohong.

Sebagaian besar generasi milenial mengatakan bahwa mereka merasa tertekan untuk mengikuti pengeluaran teman mereka.

Dan hampir setengahnya menjawab unggahan tentang liburan dan gaya hidup teman berkontribusi pada tekanan tersebut.

Inilah yang mungkin bisa menjelaskan mengapa generasi milenial jauh lebih mungkin untuk pergi untuk berlibur dibandingkan kelompok usia lainnya.

(Baca juga: Terobsesi Dengan Jumlah ‘Like’ Di Media Sosial, Tanda Kita Sudah Kecanduan Media Sosial)

Tidak heran juga bahwa hampir setengah (49%) mengatakan mereka berhutang. Dibandingkan hanya 37% dari generasi X.

Artikel Terkait