Intisari-Online.com – Tak hanya remaja di sini saja yang seolah-olah tercerabut dari alam sekitar dan asyik dengan dunia virtual. Di Amerika Serikat pun terjadi hal serupa.
Ketika remaja perkotaan di Indonesia ada yang sulit membedakan sapi dan kerbau, di Amerika hampir 10 persennya mengira susu cokelat itu berasal dari sapi berwarna cokelat!
(Bagaimana pendapat mereka ya jika ditanya dari mana susu stroberi?)
Dalam sebuah penelitian oleh Innovation Center of US Dairy, ditemukan bahwa tujuh persen orang Amerika percaya bahwa susu cokelat berasal dari sapi cokelat.
Ini bukan anak-anak - penelitian dilakukan terhadap 1.000 orang berusia di atas 18 tahun.
Kemudian sekitar 48 persen orang mengatakan bahwa mereka tidak tahu dari mana susu cokelat berasal. Itu sekitar 16,4 juta orang, yang lebih banyak daripada penduduk Ohio.
Ini bukan penelitian pertama dengan hasil yang mengkhawatirkan. Penelitian sebelumnya menemukan bahwa hampir satu dari lima orang AS tidak tahu bahwa hamburger dibuat dari daging sapi.
"Pada akhirnya ini adalah masalah pemaparan," kata Cecily Upton, salah satu pendiri FoodCorps, yayasan nirlaba yang memperkenalkan dunia pertanian dan gizi ke sekolah dasar.
"Saat ini, kita sudah dikondisikan untuk berpikir bahwa jika kita membutuhkan makanan, tinggal pergi ke toko. Tidak ada pemahaman bagi anak-anak dari mana makanan itu berasal serta prosesnya sehingga menjadi makanan siap saji. "
Dan rupanya beberapa orang juga tidak merasa perlu mencari tahu. Padahal mereka di kelilingi oleh data raksasa dan mesin pencari yang mumpuni.
"Kami masih menemukan anak-anak yang baru tahu bahwa kentang goreng berasal dari kentang, atau acar adalah timun," kata Upton.
"Pengetahuan adalah kekuatan. Tanpa itu, kita tidak bisa membuat keputusan yang tepat."