Intisari-Online.com - Penjualan pakaian berukuran plus alias besar untuk remaja di Amerika Serikat terus meningkat. Selain karena remaja Amerika kini mulai banyak yang bertubuh gemuk, para pengusaha ritel pakaian memiliki alasan lain.
Data statistik berdasarkan survei yang dihimpun dari firma NPD Grup menunjukkan, 34% remaja perempuan (usia 13-17) pada 2015 mengatakan mereka membeli baju berukuran besar untuk dipakai. Sedangkan, pertumbuhan 2010 lalu, hanya 16%. Kenaikan penjualan itu dikarenakan banyak remaja yang mulai kelebihan berat badan.
“Penjual pakaian saat ini kembali menargetkan penjualan di tempat-tempat yang dulu terkena resesi ekonomi.” kata analis industri NPD, Marshall Cohen. Menurutnya, para penjual ini sekarang melihat area-area yang membawa banyak keuntungan bisnis. Mereka melakukan ini karena pelanggan ingin terlihat sama dengan teman-temannya yang memiliki berat badan normal.
Pengusaha pakaian kini melihat remaja yang gemuk ingin memakai pakaian dengan model yang sama dengan siapapun. Dulu, orang yang bertubuh gemuk dianjurkan untuk memakai pakaian yang tidak berwarna cerah, tidak bermotif tebal, tidak bermotif garis horizontal, dan tidak ketat. “Kini, aturan itu sudah tidak berlaku di mata konsumen, dan toko pakaian pun harus menyesuaikan,” kata Cohen.
Banyak wanita merasa mereka merasa diabaikan karena pilihan ukuran besar tidak banyak dijual. Namun, menurut NPD, pilihan mereka perlahan meningkat karena penjual mulai memasarkan baju ukuran besar dengan berbagai model yang sama dengan wanita bertubuh ideal lainya.(quartz)