Intisari-Online.com- Burung gajah, sampai saat ini masih dikenal sebagai burung terbesar sepanjang sejarah.
Saking besarnya, jenis ini bisa lebih tinggi dari 3 meter dengan berat sekitar 800 kilogram.
Selama ini, peneliti menganggap bahwa burung gajah adalah hewan yang aktif pada siang hari dan memiliki penglihatan yang baik seperti kebanyakan burung pada umumnya.
Namun, sebuah penelitian baru yang diterbitkan dalam jurnal Proceedings of the Royal Society B menunjukkan kemungkinan yang berbeda.
Penelitian itu menyebut bahwa burung gajah adalah hewan yang aktif di malam hari atau nocturnal, dan juga memiliki penglihatan yang kurang baik alias buta.
Baca Juga : Ranavalona I, Ratu 'Gila dan Brutal' dari Madagaskar yang Tetap Menewaskan Orang pada Hari Pemakamannya
Untuk membuktikan asumsi ini, sebuah tim yang dipimpin oleh para ilmuwan dari Universitas Texas di Austin secara digital merekonstruksi tengkorak dua spesies burung gajah menggunakan pemindaian fosil.
Tengkorak burung gajah sangat menempel dengan otak mereka sehingga para peneliti mampu membentuk organ di dalamnya dengan menggunakan tengkorak yang direkonstruksi.
Mereka menciptakan “gips” digital dari otak burung gajah dan juga melakukan hal serupa untuk beberapa kerabat burung gajah, baik yang hidup maupun yang telah punah.
Para peneliti menemukan bahwa lobus optik, suatu bagian otak yang bertanggung jawab untuk memproses penglihatan, di kedua gips otak burung gajah sangatlah kecil.
Baca Juga : Makan Telur 6 Butir dalam Seminggu Diklaim Bisa Perpanjang Usia, Ini Penjelasannya!
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Moh. Habib Asyhad |
KOMENTAR