Advertorial

Tingginya Capai 3 Meter, Burung Terbesar dalam Sejarah Ternyata Buta

Muflika Nur Fuaddah
Moh. Habib Asyhad
Muflika Nur Fuaddah
,
Moh. Habib Asyhad

Tim Redaksi

Selama ini, peneliti menganggap bahwa burung gajah adalah hewan yang aktif pada siang hari dan memiliki penglihatan yang baik.
Selama ini, peneliti menganggap bahwa burung gajah adalah hewan yang aktif pada siang hari dan memiliki penglihatan yang baik.

Intisari-Online.com- Burung gajah, sampai saat ini masih dikenal sebagai burung terbesar sepanjang sejarah.

Saking besarnya, jenis ini bisa lebih tinggi dari 3 meter dengan berat sekitar 800 kilogram.

Selama ini, peneliti menganggap bahwa burung gajah adalah hewan yang aktif pada siang hari dan memiliki penglihatan yang baik seperti kebanyakan burung pada umumnya.

Namun, sebuah penelitian baru yang diterbitkan dalam jurnal Proceedings of the Royal Society B menunjukkan kemungkinan yang berbeda.

Penelitian itu menyebut bahwa burung gajah adalah hewan yang aktif di malam hari atau nocturnal, dan juga memiliki penglihatan yang kurang baik alias buta.

Baca Juga : Ranavalona I, Ratu 'Gila dan Brutal' dari Madagaskar yang Tetap Menewaskan Orang pada Hari Pemakamannya

Untuk membuktikan asumsi ini, sebuah tim yang dipimpin oleh para ilmuwan dari Universitas Texas di Austin secara digital merekonstruksi tengkorak dua spesies burung gajah menggunakan pemindaian fosil.

Tengkorak burung gajah sangat menempel dengan otak mereka sehingga para peneliti mampu membentuk organ di dalamnya dengan menggunakan tengkorak yang direkonstruksi.

Mereka menciptakan “gips” digital dari otak burung gajah dan juga melakukan hal serupa untuk beberapa kerabat burung gajah, baik yang hidup maupun yang telah punah.

Para peneliti menemukan bahwa lobus optik, suatu bagian otak yang bertanggung jawab untuk memproses penglihatan, di kedua gips otak burung gajah sangatlah kecil.

Baca Juga : Makan Telur 6 Butir dalam Seminggu Diklaim Bisa Perpanjang Usia, Ini Penjelasannya!

Bahkan, lobus itu hampir tidak ada di dua spesies burung gajah yang lebih besar.

Ini menyimpulkan bahwa penglihatan burung gajah buruk, sehingga menimbulkan asumsi bahwa mereka adalah jenis hewan yang aktif di malam hari.

"Penemuan seperti ini memberi kita wawasan luar biasa ke dalam kehidupan tentang burung yang luar biasa dan kurang dikenal ini.

Baca Juga : Punya Komedo Menghitam? Tuntaskan Hanya dalam Semalam dengan 5 Perawatan Alami Ini

Tidak ada yang pernah menduga bahwa burung gajah adalah hewan nokturnal," kata Christopher Torres, seorang peneliti dari Universitas Texas, seperti dilansir dari News Week (30/10/2018).

Penelitian juga menunjukkan bahwa burung gajah memiliki olfactory bulb yang besar, dan ini adalah wilayah di mana bau dari sesuatu diproses.

Hal ini menunjukkan bahwa mereka memiliki penciuman yang tinggi untuk mengimbangi penglihatan yang buruk.

Andrew Iwaniuk, seorang profesor di Universitas Lethbridge dan ahli evolusi otak burung, yang tidak terlibat dalam studi ini mengatakan bahwa temuan baru ini sangat menarik.

Baca Juga : Ini 6 Kesalahan Terbesar Pria saat Ciuman yang Membuat Gairah Wanita Seketika Meredup

"Saya terkejut bahwa sistem penglihatan pada burung sebesar ini sangat kecil. Untuk burung besar ini berevolusi menjadi nocturnal adalah hal yang tidak biasa dan berbicara tentang ekologi, burung gajah tidak seperti kerabat terdekat mereka atau spesies burung lain yang kita ketahui," jelas Iwaniuk.

Madagaskar merupakan rumah bagi populasi burung gajah hingga antara 500 dan 1.000 tahun yang lalu, burung terbesar ini dinyatakan punah.

Sampai saat ini, alasan kepunahan burung gajah masih simpang siur, antara habitatnya yang hilang dan campur tangan manusia dianggap sebagai pemeran utama dalam kepunahan mereka.

(Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Meski Tampak Sangar, Burung Terbesar dalam Sejarah Ternyata Buta")

Artikel Terkait