Intisari-Online.com – Burj Khalifa yang berada di Dubai, Uni Emirat Arab, merupakan gedung tertinggi di dunia saat ini.
Tingginya 828 meter. Bayangkan tinggi Monumen Nasional di Jakarta yang 132 meter. Burj Khalifa kira-kira enam kali lipatnya.
Ada fenomena unik lainnya berkaitan dengan bulan Ramadan kali ini. Ternyata waktu buka puasa di bangunan ini berbeda-beda antara lantai bawah dan lantai atas.
"Burj Khalifa memiliki tinggi hampir 1 km. Mereka yang menginap di lantai paling atas masih melihat Matahari sementara yang di lantai paling bawah sudah tidak melihat sinar itu,” kata Ahmed Abdul Aziz al-Haddad kepada Reuters.
Oleh karena itu, di gedung 160 lantai ini waktu buka puasa dibagi menjadi tiga zona.
(Baca juga: Dubai kini Bangun Gedung Pencakar Langit Tertinggi di Dunia yang Siap Kalahkan Rekor Burj Khalifa)
Zona pertama adalah lantai dasar hingga 80. Pada lantai ini, lama puasanya sama seperti durasi puasa yang umum di wilayah tersebut.
Zona kedua adalah lantai 81-150. Kalau di zona ini lama puasanya bertambah sekitar dua menit dari durasi puasa pada umumnya.
Zona ketiga adalah lantai 151 ke atas. Nah, kalau di zona ini, lama puasanya bertambah sekitar tiga menit.
Seperti yang dikutip Bobo.id, Thomas Djamaluddin, Kepala Lembaga Penerbangan Antariksa Nasional (Lapan), menjelaskan bahwa fenomena ini disebabkan oleh perbedaan ketinggian.
Semakin tinggi jaraknya dari permukaan tanah, ufuk yang terlihat pun menjadi berbeda-beda. Thomas mengatakan bahwa setiap naik 100 meter, waktu Maghrib akan bertambah satu menit. Sebabnya, semakin tinggi, ufuknya terlihat semakin rendah.
(Baca juga: Kingdom Tower Kalahkan Burj Khalifa Sebagai Menara Tertinggi di Dunia)
Kalau waktu Maghrib semakin tinggi semakin lama, kebalikannya terjadi saat sahur. Untuk waktu sahur, semakin tinggi lantainya, semakin cepat waktu sahurnya. Hal ini disebabkan di lantai yang tinggi, fajarnya akan datang lebih awal.
Kesimpulannya, semakin tinggi lantainya, semakin panjang waktu puasanya dan semakin cepat waktu sahurnya.
Fenomena ini membuktikan bahwa Bumi memang bulat.