Intisari-Online.com – Besok, Selasa (13/6) merupakan hari yang ditunggu-tunggu oleh 797.738 lulusan SMA yang mengikuti Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN).
Mereka yang diterima tentu akan bergembira. Namun bagi mereka yang tidak diterima, jangan putus asa. Masih ada pintu lain untuk masuk ke perguruan tinggi.
(Baca juga:UI Jadi Satu-satunya Perguruan Tinggi Indonesia yang Masuk 300 Besar Perguruan Tinggi Terbaik di Dunia)
Pintu itu bernama ujian mandiri, dan akan dilaksanakan pada bulan Juli yang akan datang. Pendaftaran sudah dibuka sejak Mei dan ditutup hingga akhir Juni.
Ke-14 kampus negeri itu adalah Institut Teknologi Bandung (ITB), Universitas Sumatera Utara (USU), Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Institut Pertanian Bogor (IPB), Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), Universitas Padjadjaran (UNPAD), Universitas Jenderal Soedirman (UNSOED), Universitas Diponegoro (Undip), Universitas Gadjah Mada, Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta, Universitas Pembangunan Nasional Veteran Yogyakarta, Universitas Airlangga, dan Institut Teknologi Surabaya.
Untuk UGM, ujian mandiri hanya dibuka untuk tiga fakultas. Ketiga fakulitas tersebut adalah Fakultas Psikologi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, dan Fakultas Farmasi.
Sementara itu, UNPAD menjadi kampus negeri yang paling banyak menerima calon mahasiswanya. Tak heran, jika kampus ini menjadi kampus yang paling diburu saat ujian mandiri.
Berbeda dengan tahun sebelumnya, untuk tahun ini Universitas Indonesia (UI) tidak mengadakan ujian mandiri berlabel SIMAK UI. Alasannya mereka mematuhi undang-undang.
Disebutkan dalam Pasal 12 Ayat (2), seleksi mandiri yang dilaksanakan oleh masing-masing perguruan tinggi negeri (PTN) diharapkan dapat menggunakan atau memanfaatkan nilai hasil tes seleksi bersama masuk PTN (SBMPTN) yang difasilitasi oleh panitia pusat.
Jadi, karena rujukannya adalah nilai SBMPTN, maka sebelumnya kita harus mengikuti SBMPTN 2017.
(Baca juga:Masih 14 Tahun, Bocah Ini Diterima Salah Satu Perguruan Tinggi Prestisius di China)
Dalam sistem ini, pendaftar bersifat pasif. Setelah calon peserta ujian mandiri mendaftar, PTN penyelenggara seleksi mandiri akan meminta nilai SBMPTN peserta ke panitia SBMPTN. Lalu dari nilai yang didapat dari panitia SBMPTN, nilai itu akan diranking bersama peserta lain yang memilih di jurusan yang sama.
Jika setelah diranking ternyata peserta tersebutmasuk kuota diterima, maka peserta itu dinyatakan lolos. Jika tidak, maka ya tidak lolos.
Untuk jadwalnya, simak daftar berikut ini.